KOMPAS.com - Orang dewasa dianjurkan mengonsumsi 1.200 hingga 2.600 kalori per hari tergantung pada jenis kelamin, usia, dan tingkat aktivitas masing-masing.
Sementara, banyak diet ketat mendorong orang untuk menurunkan berat badan atau mendapatkan tubuh ideal melalui pembatasan kalori yang berada jauh di bawah persyaratan ini.
Jika Anda termasuk orang yang sedang mempertimbangkan diet ketat atau diet ekstrem, Anda harus memastikan bahwa Anda memiliki pemahaman penuh tentang risiko kesehatan dan efek samping dari mengurangi kalori dan membatasi pilihan makanan Anda.
Baca juga: 12 Tanda Seseorang Perlu Diet yang Baik Diperhatikan
Bukannya menyehatkan, melakukan diet ketat malah bisa mendatangkan masalah bagi tubuh.
Mengapa demikian? Ketika melakukan diet ketat, tubuh Anda cenderung akan kehilangan gizi yang diperlukan untuk menjalankan fungsi-fungsi normalnya.
Seseorang yang melakukan diet ketat biasanya bukan hanya akan menjauhi sumber karbohidrat seperti nasi dan roti, tapi juga sumber lemak seperti susu, daging, telur, gluten, dan biji-bijian. Padahal, beragam makanan itu penting juga diasup oleh tubuh.
Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa diet ketat bukan pilihan yang tepat untuk menurunkan berat badan:
1. Mudah lelah dan mengalami perubahan suasana hati
Melansir Live Strong, gejala pertama yang mungkin dialami oleh pelaku diet ketat rendah kalori adalah kurangnya energi dan perubahan suasana hati.
Saat Anda mengurangi kalori, tubuh Anda akan memiliki lebih sedikit makanan untuk diubah menjadi energi.
Baca juga: Diet atau Olahraga, Mana yang Lebih Penting untuk Bantu Turunkan Berat Badan?
Kadar gula dalam darah Anda biasanya akan turun, dan kondisi itu dapat menyebabkan kelelahan, mudah tersinggung, dan bahkan perasaan sangat ingin memakan semua makanan yang dilihat.
Hasrat yang kuat untuk makan ini pun akan membuat Anda menjadi lebih lapar.
2. Penurunan metabolisme
Saat tubuh Anda mengalami defisit kalori dan tingkat energi menurun, metabolisme Anda secara alami akan melambat untuk menghemat energi.
Sementara, saat metabolisme menjadi lambat, tubuh akan lebih sulit memproses makanan untuk menghasilkan energi.