Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Soda Diet Bantu Turunkan Berat Badan?

Kompas.com - 23/08/2020, 12:04 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Soda diet merupakan minuman populer yang diklaim bagus untuk menurunkan berat badan. Pasalnya, minuman ringan ini tidak mengandung gula dan kalori.

Itu sebabnya, minuman ini memang diproduksi khusus untuk orang-orang yang ingin mengendalikan berat badan atau mengurangi asupan gula.

Minuman ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1950an untuk penderita diabetes.

Meski demikian, minuman ini tetap saja memiliki efek samping bagi kesehatan.

Soda diet terbuat dari campuran air berkabonasi, pemanis, pewarna, perasa, dan berbagai bahan tambahan.

Umumnya, minuman ini tidak mengandung kalori dan nutrisi yang signifikan.

Baca juga: 4 Hal yang Bikin Diet Rendah Karbohirat Gagal Turunkan Berat Badan

Soda diet untuk menurunkan berat badan

Karena sebagian besar soda diet bebas kalori, banyak orang beranggapan minuman ini membantu menurunkan berat badan.

Sayangnya, belum ada riset yang berhasil membuktikan hal tersebut. Bahkan, beberapa riset observasional justru menemukan adanya penggunaan pemanus buatan pada soda diet.

Hal ini bisa meningkatkan risiko diabetes dan sindrom metabolik.
Bahkan, banyak ahli kesehatan mengklaim soda diet dapat meningkatkan nafsu makan karena merangsang produksi hormon pemicu rasa lapar dan respon dopamin di otak.

Minuman ini juga tidak mengandung kalori yang membuatnya dapat meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi makanan manis atau padat kalori.

Faktor-faktor itulah yang membuat banyak ahli kesehatan tidak menyakini manfaat diet soda untuk menurunkan berat badan.

Efek samping soda diet

Tak hanya itu, konsumsi diet soda juga bisa meningkatkan berbagai risiko kesehatan berikut:

1. Meningkatkan risiko diabetes

Meski tidak mengandung kalori dan gula, banyak riset membuktikan konsumsi soda diet dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, salah satunya riset yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition.

Riset tersebut meneliti 66.118 wanita selama 14 tahun. Setelah analisis data, terbukti bahwa konsumsi soda diet justru meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau