Berenang selama beberapa saat dapat menguras energi bayi. Selama berenang, bayi banyak bergerak untuk menjaga koordinasi tubuh sekaligus menghangatkan badannya.
Tak pelak, banyak bayi yang langsung mengantuk setelah berenang. Dengan begitu, olahraga ini bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki pola tidur bayi.
Manfaat berenang untuk bayi juga bisa meningkatkan nafsu makan si kecil. Pasalnya, berenang cukup menguras energi.
Selain untuk bergerak, bayi juga membakar banyak kalori untuk menghangatkan tubuhnya.
Baca juga: 7 Gejala Hipoglikemia pada Bayi Baru Lahir dan Penyebabnya
Bayi tetap perlu dikenalkan dengan berenang secara aman dan tak boleh asal-asalan kendati sejumlah bayi sudah punya refleks berenang.
Melansir Pregnancy Birth and Baby, walaupun sudah bisa melakukan gerakan renang sederhana, bayi belum bisa mengatur suhu tubuh.
Selain itu, daya tahan tubuh bayi cenderung lemah. Sehingga, bayi baru boleh dikenalkan dengan renang minimal setelah usianya dua bulan.
Saat awal perkenalan dengan kolam renang, mulailah dari kolam berenang kecil atau spa khusus bayi, dengan air bebas klorin, dan suhu air hangat 32 derajat Celsius. Pastikan bayi diberi pelampung agar tidak tenggelam.
Baca juga: 7 Penyebab Bilirubin Tinggi Pada Bayi
Kolam renang umum biasanya terlalu dingin untuk bayi di bawah usia enam bulan. Tak hanya itu, bayi juga rentan terinfeksi bakteri dan virus di kolam renang umum.
Berenang untuk bayi di bawah usia satu tahun sebaiknya dilakukan dalam kondisi si kecil sehat dan tidak lebih dari 30 menit.
Segera bawa bayi keluar dari air dan hangatkan dengan handuk apabila si kecil menggigil kedinginan.
Sementara itu, menurut pedoman American Academy of Pediatrics (AAP), bayi baru boleh diajari olahraga berenang dengan pengawasan ketat setelah usianya satu tahun.
Patokan angka tersebut bukan harga mati. Sah-sah saja apabila anak belum tertarik berenang setelah usianya satu tahun. Pastikan orangtua melihat tanda si kecil siap belajar berenang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.