Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/03/2021, 16:15 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Jantung berdebar-debar memang bisa terjadi kapan saja. Hal itu juga normal terjadi.

Namun, debaran jantung yang tidak normal bisa disebut degan palpitasi jantung.

Menurut ahli elektrofisiologi Oussama Wazni, palpitasi jantung bisa menjadi tanda adanya masalah jantung.

Meski tidak menyebabkan hal berbahaya, palpitasi jantung bisa menimbulkan rasa tak nyaman di area tulang rusuk.

“Jika Anda sering mengalami palpitasi, atau sensasinya berlangsung lebih dari beberapa detik, ada baiknya Anda memeriksakan diri,” kata Wazni.

Baca juga: Bahaya Melewatkan Sarapan Pada Pasien Diabetes

Anda juga perlu memeriksakan diri ke dokter jika palpitasi jantung disertai gejala berikut:

  • Nyeri dada.
  • Berkeringat berlebihan.
  • Sesak napas.
  • Penurunan kesadaran.
  • Sakit kepala.

Bagaimana mengatasinya?

Ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi palpitasi jantung. Berikut langkah tersebut:

1. Hilangkan stres

Palpitasi jantung sering menyerang saat stres. Jadi, cobalah mencari cara untuk menghilangkan stres, seperti istirahat yang cukup dan olahraga teratur.

Anda juga bisa mengatasi stres dengan teknik relaksasi seperti yoga, dan meditasi.

2. Atasi kecemasan

Palpitasi dapat disebabkan oleh kecemasan, ketakutan, atau serangan panik.

Namun, Anda bisa mengatasi kecemasan dengan meminta bantuan ahli kesehatan mental.

3. Hindari stimulan

Jantung berdebar-debar dapat dipicu oleh kafein dan stimulan lainnya, seperti pil diet, obat batuk dan pilek, produk tembakau, dan obat-obatan terlarang jenis tertentu.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau