KOMPAS.com – Apabila Anda telah mengawasi tekanan darah dan kadar kolesterol dalam tubuh, ada hal lain yang mungkin perlu Anda pantau juga, yaitu trigliserida.
Melansir Clevelan Clinic, trigliserida adalah sejenis lemak yang masuk ke aliran darah dengan tiga cara berbeda.
Bagaimana saja?
Baca juga: Berapa Kadar Kolesterol Normal dalam Darah?
Trigliserida dan kolesterol merupakan jenis lemak dalam darah yang dikenal sebagai lipid.
Bedanya, trigliserida menyimpan kalori yang tidak terpakai dan memberikan banyak energi pada tubuh.
Sedangkan, kolesterol digunakan untuk membangun sel dan beberapa hormon tertentu.
Seperti halnya dengan tekanan darah maupun kadar kolesterol, kadar trigliserida dalam tubuh juga penting untuk bisa dijaga tetap stabil.
Pasalnya, kadar trigliserida tinggi atau bahkan sangat tinggi bisa menimbulkan sejumlah gangguan kesehatan.
Apabila Anda terbiasa makan makanan berlemak dan mengasup kalori lebih banyak daripada yang dibakar, Anda mungkin memiliki kadar trigliserida tinggi.
Penelitian saat ini mengungkapkan peningkatan trigliserida dalam darah dapat berkontribusi pada pengerasan dinding arteri, yang meningkatkan risiko stroke, serangan jantung, dan penyakit jantung.
Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal pada Orang Dewasa?
Sering kali, trigliserida tinggi adalah tanda atau gejala dari kondisi lain, seperti:
Merangkum Mayo Clinic, tes darah sederhana dapat mengungkap apakah trigliserida Anda termasuk dalam kisaran yang sehat atau tidak.
Kadar trigliserida ini biasanya diperiksa bersama dengan kadar kolesterol total, kolesterol baik (HDL), dan kolesterol jahat (LDL). Itu semua adalah lipid, dan tes darah gabungan disebut profil lipid.
Baca juga: 3 Gejala Trigliserida Tinggi yang Perlu Diwaspadai
Salah satu alasan penting untuk melakukan pemeriksaan profil lipid adalah biasanya tidak ada gejala yang terkait dengan kolesterol tinggi atau trigliserida tinggi (hyperlipidemia).
Artinya, seseorang bisa saja memiliki kadar trigliserida yang sangat tinggi tanpa merasakan gejala.