KOMPAS.com - Banyak orang beranggapan minuman yang mengandung kafein adalah kopi.
Padahal, ada beberapa asupan lainnya yang juga mengandung kafein selain minuman berwarna hitam itu.
Sebelum membahas jenis minuman yang mengandung kafein, simak lebih dulu efek dan manfaat kafein bagi tubuh.
Baca juga: 7 Efek Kafein Berlebihan yang Pantang Disepelekan
Melansir Live Strong, kafein adalah zat yang cepat diserap usus dan bisa memberikan stimulasi pada saraf pusat otak.
Berkat efeknya pada sistem saraf pusat, manfaat kafein kerap digunakan untuk meningkatkan konsentrasi dan kewaspadaan.
Kafein yang memiliki nama kimia trimetilxantin ini juga dimanfaatkan untuk mengobati sakit kepala, asma, dan meredakan rasa sakit.
Meskipun minum kafein dalam batas aman umumnya tidak punya efek negatif bagi tubuh, konsumsi asupan zat ini yang terlalu banyak bisa mengganggu kesehatan.
Efeknya bisa membuat tubuh sering ingin kencing, rentan menyebabkan dehidrasi, sampai menyebabkan susah tidur.
Baca juga: Minum Kopi Sebelum Olahraga, Bagaimana Baiknya?
Kafein diserap dalam waktu sekitar 45 menit setelah dikonsumsi.
Sedangkan efek kafein umumnya mulai terasa selang 15 menit hingga dua jam kemudian.
Dengan menimbang kandungan dan beberapa efek negatifnya, tidak semua orang bebas mengonsumsi kafein.
Ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak, penderita penyakit jantung, dan pengidap gangguan kesehatan mental tidak boleh sembarangan mengonsumsi minuman yang mengandung kafein.
Orang dengan dalam kondisi kesehatan tertentu ini perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi kafein.
Baca juga: Mudarat dan Manfaat Minum Kopi Hitam untuk Sakit Kepala
Baca juga: 4 Cara Mengatasi Jantung Berdebar Setelah Minum Kopi
Menurut Mayo Clinic, agar lebih aman dan tidak mengganggu kesehatan, orang dewasa sehat boleh minum minuman yang mengandung kafein maksimal 400 miligram setiap hari.
Dengan takaran tersebut, orang tanpa gangguan kesehatan umumnya aman minum tiga gelas kopi per hari.
Ibu hamil dan menyusui perlu membatasi minuman mengandung kafein kurang dari 200 miligram per hari.
Sedangkan anak-anak di bawah usia 12 tahun, sebaiknya tidak mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein.
Setiap orang memiliki toleransi atau respons berbeda terhadap kafein. Hal itu dipengaruhi faktor genetik.
Mengonsumsi kafein secara rutin umumnya bisa meningkatkan toleransi pada kafein.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.