Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahami, Berbagai Jenis dan Penyebab Penyakit Jantung Bawaan

Kompas.com - 21/03/2021, 16:16 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit jantung bawaan bisa mengubah cara darah mengalir melalui jantung.

Beberapa kelainan jantung bawaan mungkin tidak menyebabkan masalah apa pun.
Namun, kelainan jantung yang kompleks bisa memicu komplikasi yang mengancam jiwa.

Penyakit jantung bawaan adalah kelainan jantung yang telah ada lahir. Hal ini bisa memengaruhi dinding jantung, katup jantung, dan pembuluh darah.

Baca juga: Mengenal Beda Diabetes Tipe1 dan Tipe 2

Ada banyak jenis kelainan jantung bawaan. Mulai dari kondisi sederhana yang tidak menimbulkan gejala hingga masalah kompleks yang menyebabkan gejala parah yang mengancam jiwa.

Jenis-jenis penyakit jantung bawaan

Ada tiga jenis kelainan jantung bawaan, berikut jenisnya:

1. Kelainan katup jantung

Katup di dalam jantung yang mengarahkan aliran darah dapat menutup atau bocor.

Hal ini mengganggu kemampuan jantung untuk memompa darah dengan benar.

2. Cacat pada dinding jantung

Dinding alami yang ada di antara sisi kiri dan kanan serta bilik jantung atas dan bawah mungkin tidak berkembang dengan benar.

Akibatnya, aliran darah kembali ke jantung atau menumpuk di tempat yang tidak seharusnya.

Hal ini bisa menyebabkan tekanan pada jantung, yang memicu tekanan darah tinggi.

3. Kelainan pembuluh darah

Arteri dan vena yang membawa darah ke jantung dan kembali ke tubuh tidak berfungsi dengan benar.

Hal ini dapat mengurangi atau menghalangi aliran darah, yang menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan.

Gejala

Beberapa kelainan jantung bawaan tidak menimbulkan tanda atau gejala. Bagi sebagian orang, tanda atau gejala biasanya muncul di kemudian hari.

Gejalanya juga bisa kembali bertahun-tahun setelah Anda menjalani pengobatan untuk cacat jantung.

Gejala penyakit jantung bawaan yang umum pada orang dewasa meliputi:

  • Irama jantung yang tidak normal (aritmia)
  • Warna kebiruan pada kulit, bibir dan kuku (sianosis)
  • Sesak napas
  • Cepat lelah saat beraktivitas
  • Pembengkakan jaringan atau organ tubuh (edema).

Baca juga: Demi Kesehatan Fisik dan Mental, Berikut 5 Cara Redakan Stres

Penyebab

Penyakit jantung bawaan terjadi sebagai akibat dari masalah perkembangan dalam struktur jantung.

Cacat tersebut biasanya mengganggu aliran darah melalui jantung, yang dapat memengaruhi pernapasan.

Meskipun para peneliti tidak yakin mengapa jantung gagal berkembang dengan benar, ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab potensial. Berikut penyebabnya:

  • faktor genetik
  • konsumsi obat resep tertentu selama kehamilan juga membuat anak berisiko lebih tinggi untuk mengalami kelainan jantung.
  • menggunakan alkohol atau obat-obatan terlarang selama kehamilan dapat meningkatkan risiko anak mengalami kelainan jantung.
  • ibu yang mengalami infeksi virus selama trimester pertama kehamilan lebih mungkin melahirkan anak dengan kelainan jantung.
  • peningkatan kadar gula darah, seperti yang terjadi pada diabetes, dapat memengaruhi perkembangan masa kanak-kanak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Health
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau