Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 Ganggu Sistem Kesehatan di Negara Asia dan Afrika

Kompas.com - 14/04/2021, 18:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Laporan terbaru dari The Global Fund menyatakan Covid 19 telah mengganggu sistem kesehatan dan pemberian layanan kesehatan untuk HIV, TB, dan malaria secara besar-besaran di negara Afrika dan Asia pada tahun 2020.

Hal tersebut khususnya terjadi di negara-negara dengan penghasilan menengah ke bawah.

The Global Fund merupakan organisasi untuk memerangi AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria.

Organisasi tersebut menyoroti pasokan kebutuhan darurat atau supply urgent  selama Covid-19 untuk meningkatkan langkah-langkah adaptif yang diadopsi fasilitas kesehatan untuk melanjutkan perang melawan HIV, TB, malaria.

Baca juga: Punya Masalah Pencernaan? Hindari 4 Hal Berikut saat Berpuasa

Hal itu dilakukan sebagai tanggapan dari adanya pandemi Covid-19 dan mencegah jatuhnya sistem perawatan kesehatan.

Peter Sands, direktur eksekutif Global Fund, mengatakan pencegahan HIV telag diabaikan sejak pandemi ini. Selain itu, penanganan kasus malaria juga mengalami penurunan.

"Kita menghadapi risiko nyata adanya peningkatan angka kematian," ucap Sands.

Menurutnya, akan ada lebih banyak banyak kematian tambahan akibat HIV, TB dan malaria pada tahun 2021 akibat gangguan yang disebabkan oleh COVID-19 pada tahun 2020.

Berdasarkan data yang tekumpul dari bulan April hingga Septemner 2020, tes HIV menurun hingga 41 persen, rujukan pasien TB pun menurun sebesar 59 persen, diagnosis malaria juga mengalami penurunan sebesar 31 persen.

Dan yang tak kalah penting adalah kunjungan perawatan antenatal yang turun hingga 43 persen.

Berdasarkan survei di 24 negara Afrika, hanya 11 persen fasilitas kesehatan yang dapat melakukan uji diagnostik cepat antigen Covid 19.

Hanya 45 persen fasilitas kesehatan yang memiliki APD cukup untuk petugas kesehatannya, termasuk masker, disinfektan, sarung tangan, dan pembersih tangan.

Sementara itu, hanya 8 persen yang dapat melakukan uji polymerase chain reaction (PCR).

Namun, hasil penelitian juga menunjukan negara-negara yang berhasil beradaptasi untuk melawan dampak Covid-19 terhadap kelangsungan layanan kesehatan bernasib lebih baik.

Tindakan adaptif yang berhasil dilakukan beberapa negara antara lain memberikan pasokan obat-obatan jangka panjang untuk HIV dan TB kepada pasien, penggunaan kelambu dan pemberian obat pencegah malaria.

Baca juga: Yang Terjadi Pada Tubuh saat Kita Berpuasa

Adaptasi yang berhasil terhadap gangguan layanan oleh COVID-19 ini perlu diselidiki lebih lanjut, ditingkatkan dan disesuaikan dengan konteks lokal.

“Di sebagian besar negara berpenghasilan rendah dan menengah, krisis masih jauh dari selesai. Infeksi dan kematian akibat Covid 19 terus meningkat, dan dampak langsung pada HIV, TB, dan malaria terus meningkat pula," tambah Peter Sands.

Untuk mengatasi dampak besar dari Covid-19, diperlukan adanya program adaptasi secara dengan meningkatkan akses layanan untuk Covid-19 dan menopang sistem kesehatan agar tidak kolaps.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com