Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/04/2021, 14:04 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Bagi para wanita, mendapati hasil pemeriksaan ginekologi ternyata ditemukan miom di rahim bisa jadi sesuatu yang bikin ketar-ketir.

Seperti diketahui, mioma atau miom adalah benjolan tumor yang pertumbuhan abnormal sel otot polos dinding rahim.

Benjolan yang di dunia kesehatan dikenal dengan fibroid ini ukurannya bisa sekecil biji apel sampai sebesar melon dengan jumlah bervariasi.

Baca juga: 4 Perbedaan Kista dan Miom pada Wanita

Miom dapat tumbuh di luar rahim, di dalam otot rahim, atau di dalam rongga rahim.

Berikut penjelasan lebih lanjut apakah miom berbahaya sampai ciri-ciri miom yang berbahaya.

Apakah miom berbahaya?

Ahli ginekologi dari Johns Hopkins Medicine, Mindy Christianson, M.D., mengatakan wanita yang memiliki miom tak perlu khawatir berlebihan.

“Miom cukup lazim dialami wanita, sebanyak 20-70 persen wanita usia subur bisa mengembangkan miom. Sebanyak 99 persen kasus miom tidak berbahaya,” jelas dia, seperti dilansir laman resmi RS setempat.

Kendati tidak berbahaya dan tidak berisiko berkembang menjadi kanker, wanita tetap tidak boleh mengabaikan miom.

Pasalnya, sejujmlah miom bisa menyebabkan komplikasi pendarahan haid yang berlebihan sampai memengaruhi kesuburan.

Untuk meminimalkan risiko kesehatan terkait miom, penderita miom perlu berkonsultasi ke dokter.

Dokter biasanya merekomendasikan obat untuk mengecilkan miom, atau merekomendasikan tindakan medis lainnya.

Baca juga: 8 Gejala Miom dan Penyebabnya

Bagaimana ciri-ciri miom yang berbahaya?

Melansir Premier Health, banyak wanita yang tidak menyadari ada miom di rahimnya. Pasalnya, masalah kesehatan ini tidak memiliki gejala yang spesifik.

Apabila kondisi benjolan cukup besar atau menyebabkan masalah kesehatan, gejala miom di antaranya:

  • Darah haid yang keluar sangat banyak
  • Haid terasa sangat sakit
  • Area panggul terasa tertekan
  • Punggung bawah terasa sakit

Baca juga: Penyebab Kista Ovarium dan Faktor Risikonya

Miom bisa memengaruhi kesuburan dan kehamilan apabila benjolan ini mengubah bentuk bagian dalam rahim, termasuk:

  • Miom di dekat pembukaan saluran tuba atau dekat serviks bisa menghambat pembuahan
  • Miom yang merusak lapisan rahim dapat meningkatkan risiko keguguran
  • Miom yang ukurannya sangat besar bisa meningkatkan risiko bayi lahir sungsang

Kendati bisa mengganggu kesehatan reproduksi wanita, jangan khawatir. Dengan penanganan medis yang tepat, komplikasi miom bisa dicegah.

Baca juga: Kista Endometriosis: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi

Cara mencegah miom

Miom pada wanita termasuk masalah kesehatan yang lazim. Penyebab miom yang pasti hingga kini belum diketahui.

Namun, ada beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan peluang wanita terkena miom, antara lain:

  • Faktor keturunan
  • Kegemukan
  • Kebiasaan makan daging merah, daging olahan, dan berpengawet
  • Jarang makan sayur dan buah

Sebagian besar faktor risiko yang bisa menyebabkan miom tersebut bisa dikontrol.

Untuk mencegah miom, wanita perlu menjaga berat badannya tetap ideal, mengonsumsi daging merah tidak berlebihan, tidak makan daging olahan dan makanan olahan, serta rajin makan sayur dan buah.

Hal yang tak kalah penting, pastikan wanita melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi secara berkala. Terutama jika memiliki keluarga yang pernah terkena miom.

Baca juga: Bisakah Kista Ovarium Berkembang Menjadi Kanker Ovarium?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau