KOMPAS.com - Payudara sakit bisa digambarkan sebagai nyeri seperti ditekan, berdenyut, tajam, terasa panas, atau sesak pada bagian payudara.
Menurut Mayo Clinic, rasa sakit tersebut bisa berlangsung terus-menerus, hanya muncul sesekali, ringan, atau parah.
Dalam dunia kesehatan, sakit pada payudara dikenal dengan istilah medis mastalgia.
Baca juga: Payudara Gatal Bisa Jadi Tanda Penyakit Apa?
Berikut beberapa kemungkinan penyebab payudara sakit yang perlu diketahui:
Melansir Johns Hopkins Medicine, perubahan hormon estrogen dan progesteron merupakan alasan utama kenapa payudara sakit pada wanita.
Selama tiga sampai lima hari menjelang haid, wanita jamak merasakan payudaranya sakit.
Masalah kesehatan ini biasanya sembuh dengan sendirinya setelah menstruasi.
Tak hanya saat haid, perubahan hormon kewanitaan ini juga muncul selama trimester pertama kehamilan.
Seperti bagian tubuh lainnya, payudara bisa terluka saat kecelakaan, olahraga, atau ketika operasi.
Cedera payudara ditandai dengan rasa sakit yang menusuk atau tajam selama beberapa hari sampai minggu.
Konsultasikan ke dokter jika rasa sakit pada payudara tak kunjung sembuh. Terlebih jika nyeri disertai bengkak, ada benjolan, kemerahan, atau memar.
Baca juga: 8 Ciri-ciri Kanker Payudara Tahap Awal, Tak Selalu Benjolan
Bra yang tepat dapat menyokong payudara. Tapi, bra yang tidak pas bisa membuat ligamen penghubung payudara ke dinding dada meregang dan nyeri.
Akibatnya, wanita yang pakai bra kurang pas kerap merasakan pegal dan nyeri.
Kondisi ini biasanya muncul saat wanita banyak beraktivitas, seperti saat olahraga.
Pastikan setiap wanita menggunakan bra yang ukurannya pas dan bisa menyangga dada dengan baik.