KOMPAS.com - Banyak orang gampang tergiur mengonsumsi suplemen kesehatan seperti suplemen makanan, zat besi, vitamin C, daya tahan tubuh, sampai penambah nafsu makan.
Sebagian di antara mereka berharap suplemen bisa jadi solusi instan untuk mengatasi sejumlah problem kesehatan.
Direktur Program Hidup Sehat dari Mayo Clinic, Donald Hensrud, MD, MPH, menjelaskan, memang benar sejumlah suplemen seperti suplemen makanan bisa berperan mengatasi kekurangan vitamin atau nutrisi tertentu.
Tapi, suplemen kesehatan tidak ditujukan untuk setiap orang. Terkadang, suplemen juga memiliki risiko kesehatan apabila tidak pas dikonsumsi.
Baca juga: 8 Aturan Minum Suplemen Vitamin dan Mineral yang Perlu Diperhatikan
Untuk itu, setiap orang tidak boleh sembarangan mengonsumsi suplemen kesehatan tanpa petunjuk dari dokter.
“Beberapa suplemen terkadang justru menimbulkan efek negatif berbahaya jika dikombinasi dengan obat, suplemen, atau orang dengan kondisi kesehatan tertentu,” jelas Dr. Hensrud, seperti dilansir dari Self.
Sebelum minum suplemen kesehatan, setiap orang wajib mempertimbangkan beberapa hal berikut:
Hindari gegabah mengeluarkan banyak uang untuk mendapatkan suplemen kesehatan.
Untuk mencegah tubuh kekurangan nutrisi atau vitamin tertentu, pastikan menjaga pola makan bergizi lengkap dan seimbang.
Kombinasi antara sayuran, buah, karbohidrat dari biji-bijian, kacang-kacangan, dan sumber protein rendah lemak jahat bisa membantu mencukupi kebutuhan gizi dan nutrisi.
Makanan dan minuman sehat adalah sumber vitamin dan mineral terbaik yang dibutuhkan tubuh.
Dokter biasanya baru merekomendasikan pasien mengonsumsi suplemen tertentu jika ada diagnosis masalah kesehatan.
Diagnosis tersebut diperoleh lewat tes darah untuk menemukan seseorang punya masalah kekurangan kalsium, vitamin D, vitamin C, sampai zat besi.
Baca juga: Vitamin C untuk Penderita Asam Lambung
Selama ini kerap muncul salah kaprah segala sesuatu yang dijajakan di apotek, toko obat, diiklankan pesohor, atau menggunakan embel-embel alami sudah barang tentu aman. Hal itu keliru.
Secara umum, produk suplemen yang sudah terdaftar di otoritas kesehatan biasanya memang telah lolos uji kualitas produk.