KOMPAS.com - Fraktur penis atau penis patah mungkin terdengar mustahil. Namun, dalam dunia medis hal tersebut bisa saja dialami para pria.
Fraktur penis merupakan istilah untuk menunjukan adanya robekan pada tunika albuginea.
Tunika albuginea adalah selubung karet jaringan di bawah kulit yang memungkinkan penis bertambah lebar dan panjang untuk menghasilkan ereksi yang kuat.
Fraktur penis adalah keadaan darurat medis. Jika itu terjadi, Anda perlu ke rumah sakit sesegera mungkin, dan Anda mungkin perlu dioperasi.
Baca juga: 3 Penyebab Anemia Defisiensi Vitamin yang Perlu Diwaspadai
Fraktur penis bisa menimbulkan berbagai gejala seperti berikut:
Fraktur penis terjadi ketika trauma mendadak atau pembengkokan penis yang mematahkan tunika albuginea.
Jaringan ereksi di bawah tunika albuginea juga bisa pecah. Fraktur penis juga bisa melukai uretra. Uretra adalah saluran di penis tempat urin mengalir.
Penyebab umum patah penis biasanya berupa berikut ini:
Penyebab paling umum patah tulang penis pada pria yang aktif secara seksual adalah trauma selama hubungan seksual.
Fraktur penis memang bisa terjadi saat berhubungan seksual. Namun, bercinta dnegan gaya "woman on top" akan meningkatkan risiko fraktur penis.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.