Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Gejala Kekurangan Protein yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 09/05/2021, 12:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Gejala kekurangan protein perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan lebih lanjut.

Protein adalah nutrisi yang sangat dibutuhkan tubuh.

Merangkum Medical News Today, protein di antaranya berperan dalam pembentukan sel darah merah, memelihara jaringan tubuh, pengatur metabolisme tubuh, mendukung proses pertumbuhan bagi anak-anak, hingga pembentukan sistem imun.

Baca juga: 17 Makanan yang Mengandung Protein Tinggi

Asupan protein juga dapat membantu menurunkan berat badan dan lemak perut sambil meningkatkan massa dan kekuatan otot.

Tak hanya itu, diet tinggi protein diyakini bermanfaat dalam menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi), melawan diabetes, dan lainnya.

Karena banyak makanan mengandung nutrisi ini, kekurangan protein sebenarnya jarang terjadi. Tetapi tetap saja, risiko itu ada.

Kekurangan protein lebih mungkin terjadi di negara berkembang karena rendahnya asupan makanan yang mengandung nutrisi ini.

Bentuk kekurangan protein yang paling parah dikenal sebagai kwashiorkor. Masalah gizi ini paling sering terjadi pada anak-anak di negara berkembang di mana kelaparan dan pola makan tidak seimbang biasa terjadi.

Kekurangan protein bisa memengaruhi hampir semua aspek fungsi tubuh. Akibatnya, hal itu dikaitkan dengan banyak gejala.

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa menjadi gejala kekurangan protein untuk diwaspadai:

1. Perubahan suasana hati

Dilansir dari WebMD, perubahan suasana hati bisa dicurigai sebagai tanda atau gejala kekurangan protein.

Baca juga: 10 Makanan yang Mengandung Vitamin D Tinggi

Ini karena otak manusia memerlukan bahan kimia yang disebut neurotransmiter untuk menyampaikan informasi antarsel.

Nah, banyak dari neurotransmiter ini terbuat dari asam amino yang merupakan bahan penyusun protein.

Jadi kekurangan protein dalam makanan Anda bisa berarti tubuh Anda tidak dapat membuat cukup neurotransmiter. 

Kondisi ini pun dapat mengubah cara kerja otak Anda.

Dengan tingkat dopamin dan serotonin yang rendah misalnya, Anda mungkin akan merasa tertekan atau terlalu agresif.

Baca juga: 3 Penyebab Anemia Defisiensi Vitamin yang Perlu Diwaspadai

2. Kelemahan dan rasa lelah

Penelitian menunjukkan bahwa hanya seminggu tidak makan cukup protein dapat memengaruhi otot yang bertanggung jawab atas postur dan gerakan Anda, terutama jika Anda berusia 55 tahun atau lebih.

Seiring waktu, kekurangan protein dapat membuat Anda kehilangan massa otot yang pada gilirannya mengurangi kekuatan Anda, mempersulit keseimbangan, dan memperlambat metabolisme Anda.

Kekurangan protein juga dapat menyebabkan anemia, ketika sel-sel Anda tidak mendapatkan cukup oksigen yang membuat Anda lelah.

3. Penyembuhan luka dan cedera lambat

Orang yang mengalami kekurangan protein mungkin akan mengalami masalah penyembuhan luka dan cedera yang lambat

Hal ini tentu tidak mengherankan, karena protein dibutuhkan untuk memperbaiki jaringan yang rusak dan membentuk jaringan baru.

4. Edema

Edema adalah kondisi pembengkakan akibat penumpukan cairan pada jaringan tubuh.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau