Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Faktor Risiko Diabetes yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 12/05/2021, 10:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Daftar Isi
Buka

KOMPAS.com - Diabetes adalah suatu kondisi yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk menggunakan gula darah (gukosa) sebagai energi.

Penyakit diabetes ini secara umum dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.

Diabetes tipe 1 adalah kondisi yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk memproduksi insulin.

Baca juga: 7 Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Diabetes Tipe 2

Dokter biasanya mendiagnosisnya di masa kanak-kanak, meski bisa juga terjadi pada orang dewasa.

Hormon insulin sangat penting untuk membantu tubuh memanfaatkan gula darah.

Tanpa insulin yang cukup, gula darah berlebih dapat merusak tubuh.

Sedangkan, diabetes tipe 2 adalah kondisi yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin dengan benar.

Berbeda dengan penderita diabetes tipe 1, penderita diabetes tipe 2 dapat membuat insulin. Namun, tubuh mereka tidak dapat menggunakan insulin secara efektif.

Dokter mengaitkan diabetes tipe 2 dengan faktor terkait gaya hidup seperti obesitas.

Fakto risiko diabetes

Ada beragam faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes.

Ingatlah bahwa faktor ini hanya dianggap bisa memperbesar peluang seseorang terkena penyakit diabetes.

Artinya, memiliki faktor risiko tersebut bukan berarti seseorang pasti akan terkena diabetes.

Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal dalam Tubuh?

Setidaknya berikut ini adalah beberapa faktor risiko diabetes yang kiranya baik untuk dipahami:

1. Faktor genetik 

Dokter tidak mengetahui penyebab pasti dari diabetes tipe 1.

Memiliki riwayat keluarga dengan diabetes tipe 1 dianggap sebagai salah satu faktor risiko.

Demikian menurut American Diabetes Association:

  • Jika seorang pria menderita diabetes tipe 1, anaknya memiliki peluang 1 dari 17 untuk mengembangkan diabetes tipe 1
  • Jika seorang wanita menderita diabetes tipe 1 dan melahirkan pada usia kurang dari 25 tahun, anaknya memiliki peluang 1 dari 25 terkena diabetes tipe 1 
  • Jika seorang wanita menderita diabetes tipe 1 dan melahirkan pada usia 25 atau lebih, anaknya memiliki kemungkinan 1 dari 100 terkena diabetes tipe 1 
  • Jika kedua orang tua menderita diabetes tipe 1, anak mereka memiliki antara 1 dari 10 dan 1 dari 4 kemungkinan terkena diabetes tipe 1

Baca juga: 11 Penyebab Diabetes Tipe 2 yang Perlu Diwaspadai

Memiliki orang tua dengan diabetes tipe 2 juga meningkatkan risiko diabetes.

Karena diabetes sering kali dikaitkan dengan pilihan gaya hidup, orang tua dapat menurunkan kebiasaan kesehatan yang buruk kepada anak-anak mereka selain kecenderungan genetik.

Penerapan pola hidup tidak sehat oleh orang tua dapat meningkatkan risiko anak-anak mereka terkena diabetes tipe 2.

Orang dari etnis tertentu juga dilaporkan berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.

2. Faktor lingkungan

Memiliki virus (tipe tidak diketahui) pada usia dini dapat memicu diabetes tipe 1 pada beberapa individu.

Orang-orang juga lebih mungkin menderita diabetes tipe 1 jika mereka tinggal di iklim dingin.

Dokter juga dilaporkan cenderung lebih seringmendiagnosis penderita diabetes tipe 1 di musim dingin daripada musim panas.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa polusi udara juga dapat meningkatkan risiko terkena diabetes.

3. Faktor gaya hidup 

Untuk diabetes tipe 1, tidak jelas apakah ada faktor risiko terkait gaya hidup.

Sementara, untuk diabetes tipe 2, sering kali terkait dengan gaya hidup.

Baca juga: 3 Penyebab Diabetes Tipe 1 yang Mungkin Terjadi

Faktor gaya hidup yang meningkatkan risiko meliputi:

Menurut American Academy of Family Physicians, obesitas adalah salah satu faktor risiko terbesar untuk diabetes tipe 2.

4. Kondisi medis 

Orang juga lebih mungkin mengalami diabetes tipe 2 jika mereka memiliki kondisi berikut:

  • Acanthosis nigricans, yakni kondisi kulit yang membuat kulit tampak lebih gelap dari biasanya
  • Hipertensi (tekanan darah tinggi) lebih dari 130/80 mmHg
  • Kolesterol Tinggi
  • Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
  • Pradiabetes atau kadar gula darah yang lebih tinggi dari biasanya, tetapi tidak pada kadar diabetes
  • Tingkat trigliserida yang mencapai 250 mg/dL atau lebih

Baca juga: Berapa Kadar Trigliserida Normal dalam Darah?

Wanita dengan diabetes gestasional yang melahirkan bayi dengan berat 9 pon atau lebih berisiko lebih besar terkena diabetes tipe 2.

5. Faktor usia

Menurut American Diabetes Association, orang lebih mungkin terkena diabetes seiring bertambahnya usia. Sebagai contoh, diperkirakan 25 persen warga Amerika Serikat yang berusia 65 ke atas menderita diabetes.

Oleh sebab itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS merekomendasikan orang dewasa berusia 45 tahun ke atas untuk menjalani tes diabetes. Ini menjadi sangat penting jika seseorang kelebihan berat badan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Kasus Covid-19 Kembali Naik di Asia, Ini yang Perlu Diketahui soal Varian JN.1 dan Turunannya
Kasus Covid-19 Kembali Naik di Asia, Ini yang Perlu Diketahui soal Varian JN.1 dan Turunannya
Health
Kemenkes: Pengenalan Gejala Penyakit Langka dengan Cek Kesehatan Gratis
Kemenkes: Pengenalan Gejala Penyakit Langka dengan Cek Kesehatan Gratis
Health
Pasangan Thalasemia Minor Sebabkan Thalasemia Mayor pada Anak
Pasangan Thalasemia Minor Sebabkan Thalasemia Mayor pada Anak
Health
Lonjakan Kasus Covid-19 di India: Waspadai Varian Baru yang Lebih Menular
Lonjakan Kasus Covid-19 di India: Waspadai Varian Baru yang Lebih Menular
Health
Keunggulan Ring Jantung Bioadaptor dengan Material Lentur
Keunggulan Ring Jantung Bioadaptor dengan Material Lentur
Health
Kanker Serviks Stadium 4: Pengertian dan Pilihan Pengobatannya
Kanker Serviks Stadium 4: Pengertian dan Pilihan Pengobatannya
Health
Cloud Coffee, Minuman Tren yang Diklaim Menyehatkan: Benarkah?
Cloud Coffee, Minuman Tren yang Diklaim Menyehatkan: Benarkah?
Health
Apakah Pola Makan Berperan Besar Terhadap Terjadinya Stroke? Ini Kata Dokter…
Apakah Pola Makan Berperan Besar Terhadap Terjadinya Stroke? Ini Kata Dokter…
Health
Puasa 16 Jam Selama 3 Bulan Efektif Turunkan Berat Badan Hingga Setahun Kemudian
Puasa 16 Jam Selama 3 Bulan Efektif Turunkan Berat Badan Hingga Setahun Kemudian
Health
Riset FMIPA UI  Buktikan Segel Le Minerale Unggul 100 Persen Cegah Kontaminasi Debu, Bakteri, dan Jamur
Riset FMIPA UI Buktikan Segel Le Minerale Unggul 100 Persen Cegah Kontaminasi Debu, Bakteri, dan Jamur
Health
7 Cara Mengatasi Ngantuk Terus-menerus, Termasuk Makan Sehat
7 Cara Mengatasi Ngantuk Terus-menerus, Termasuk Makan Sehat
Health
Pelawak Sri Sumiarsih Meninggal Akibat Sakit Ginjal, Ini Penyebabnya
Pelawak Sri Sumiarsih Meninggal Akibat Sakit Ginjal, Ini Penyebabnya
Health
Penyakit Genetik Langka yang Bikin Perut Selalu Lapar
Penyakit Genetik Langka yang Bikin Perut Selalu Lapar
Health
Neurofibromatosis Tipe 1 Bisa Dicegah Turun ke Anak, Ini Kata Dokter
Neurofibromatosis Tipe 1 Bisa Dicegah Turun ke Anak, Ini Kata Dokter
Health
Apa Itu HMPV dan Bagaimana Gejalanya? Ini Penjelasan Dokter
Apa Itu HMPV dan Bagaimana Gejalanya? Ini Penjelasan Dokter
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau