Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epilepsi: Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

Kompas.com - 20/05/2021, 14:00 WIB
Galih Pangestu Jati,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Epilepsi adalah gangguan sistem saraf pusat (neurologis) ketika aktivitas otak menjadi tidak normal.

Hal ini ditandai dengan kejang berulang pada bagian tubuh tertentu atau juga seluruh tubuh. Biasanya, kondisi ini disertai dengan hilangnya kesadaran.

Selain itu, penderita juga kehilangan kontrol terhadap fungsi usus dan kandung kemih.

Baca juga: Jangan Keliru, Ini Beda Kejang dan Epilepsi

Menurut data WHO, sekitar 50 juta orang di seluruh dunia mengidap epilepsi.

Gejala pembekuan darah di otak tak hanya sakit kepala. Penderita juga bisa merasakan gangguan penglihatan sampai koordinasi tubuh.

Hal ini menjadikannya sebagai salah satu penyakit neurologis paling umum di dunia.

Hampir 80 persen penderita epilepsi tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Dilansir dari Health Line, siapa pun dapat terkena epilepsi, tetapi lebih sering terjadi pada anak kecil dan orang tua.

Dalam berbagai kasus, epilepsi sering terjadi pada pria daripada wanita.

Sampai saat ini, tidak ada obat untuk epilepsi, tetapi gangguan ini dapat ditangani dengan obat-obatan dan perawatan tertentu.

Dengan pengobatan dan perawatan yang tepat, WHO mencatat 70 persen penderita epilepsi dapat hidup secara normal tanpa kejang.

Penyebab epilepsi

Berdasarkan artikel dari Mayo Clinic, penyebab epilepsi sebagian besar belum bisa diketahui.

Namun, di beberapa kasus, diketahui epilepsi disebabkan oleh beberapa faktor berikut.

  • Pengaruh genetik.

Beberapa jenis epilepsi terjadi dalam keluarga. Dalam kasus ini, kemungkinan ada pengaruh genetik.

Peneliti telah mengaitkan beberapa jenis epilepsi dengan gen tertentu.

Namun, bagi kebanyakan orang, gen hanyalah bagian kecil dari penyebab epilepsi.

Baca juga: Epilepsi Fotosensitif: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi

Gen tertentu bisa membuat seseorang lebih peka terhadap kondisi lingkungan yang memicu kejang.

  • Trauma kepala

Trauma kepala akibat kecelakaan mobil atau cedera traumatis lainnya dapat menyebabkan epilepsi.

  • Kondisi otak

Kondisi otak yang menyebabkan kerusakan pada otak, seperti tumor otak atau stroke, dapat menyebabkan epilepsi.

Stroke adalah penyebab utama epilepsi pada orang dewasa yang berusia di atas 35 tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com