KOMPAS.com - Selenium adalah salah satu jenis mineral penting yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh.
Selenium di antaranya diperlukan untuk proses berikut:
Baca juga: 9 Gejala Kekurangan Vitamin B6 yang Perlu Diwaspadai
Selenium memang dibutuhkan untuk mendukung fungsi beberapa sistem kerja tubuh. Ini termasuk sistem endokrin, kekebalan, dan kardiovaskular.
Tiroid, bagian dari sistem endokrin adalah organ dengan konsentrasi selenium tertinggi per berat jaringan organ.
Manfaat selenium sebagai antioksidan bahkan tidak usah diragukan lagi.
Merangkum Buku The Healing Power of Antioxidant (2012) oleh Lanny Lingga, Ph.D., kecukupan selenium sangat diperlukan untuk melindungi sel hati, jantung, dan paru-paru dari kerusakan akibat radikal bebas yang memaparnya.
Selain mendukung produksi enzim antioksidan glutathione peroksidase, selenium juga bekerja secara sinergis dengan zat antioksidan lainnya.
Jika selenium bergabung dengan vitamin E, keduanya bisa membantu meningkatkan antibodi dan menjaga elastisitas pankreas.
Sementara, apabila selenium bersatu dengan vitamin E dan seng (Zn), ketiganya bisa sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan prostat.
Oleh sebab itu, kekurangan selenium sangat mungkin bisa menimbulkan banyak masalah kesehatan.
Baca juga: 18 Makanan yang Mengandung Vitamin E Tinggi
Dilansir dari Health Line, definisi kekurangan selenium mengacu pada tidak memiliki cukup selenium dalam sistem tubuh.
Jumlah selenium dalam sumber pangan sangat ditentukan oleh kualitas tanah yang digunakan untuk menanamnya.
Curah hujan, penguapan, dan tingkat pH mempengaruhi konsentrasi selenium dalam tanah. Ini membuat kekurangan selenium lebih umum terjadi di beberapa bagian dunia.
Selain karena faktor pangan, kekurangan selenium juga bisa terjadi karena masalah medis.
Sebuah tinjauan studi pada 2011 menunjukkan bahwa mungkin ada hubungan antara kekurangan selenium dan jenis kanker tertentu.
Baca juga: 11 Gejala Kekurangan Protein yang Perlu Diwaspadai