Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demam Berdarah: Gejala, Penyebab, dan Cara Penanganannya

Kompas.com - 26/05/2021, 18:00 WIB
Galih Pangestu Jati,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Demam berdarah adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus yang terjadi di daerah tropis dan subtropis di dunia.

Demam berdarah ringan ditandai dengan demam tinggi dan gejala mirip flu.

Dilansir dari Mayo Clinic, bentuk demam berdarah yang parah, juga disebut demam berdarah dengue, dapat menyebabkan pendarahan yang serius, tekanan darah turun secara tiba-tiba (syok), dan kematian.

Baca juga: Benarkah Daun Pepaya Bisa Obati Demam Berdarah?

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, setidaknya 400 juta kasus demam berdarah terjadi di seluruh dunia setiap tahun.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, di Indonesia terdapat 95.893 kasus di Indonesia pada 2020.

Dengan melihat jumlah kasus yang masif di Indonesia, penting untuk mengenal lebih mendalam penyakit ini.

Gejala demam berdarah

Mengutip dari Healthline, gejala demam berdarah biasanya akan terlihat sekitar empat sampai tujuh hari setelah awal infeksi.

Dalam beberapa kasus, gejala yang muncul cenderung ringan dan mirip gejala mirip flu atau infeksi lain.

Oleh karena itu, terkadang banyak orang terkecoh.

Beberapa gejala umum demam berdarah adalah sebagai berikut.

Baca juga: 4 Ciri-ciri Bintik Merah Demam Berdarah (DBD)

  • tiba-tiba, demam tinggi (hingga 106 derajat Fahrenheit atau lebih dari 40 derajat)
  • sakit kepala parah
  • kelenjar getah bening yang membengkak
  • nyeri sendi dan otot yang parah
  • ruam kulit (muncul antara dua dan lima hari setelah demam awal)
  • mual ringan sampai berat
  • muntah ringan sampai berat
  • pendarahan ringan dari hidung atau gusi
  • memar ringan di kulit
  • kejang demam

Penyebab demam berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue.

Virus ini menyebar melalui gigitan nyamuk.

Dua jenis nyamuk yang paling sering menyebarkan virus ini adalah Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Saat nyamuk menggigit seseorang yang terinfeksi virus dengue, virus tersebut masuk ke dalam nyamuk.

Kemudian, ketika nyamuk yang terinfeksi menggigit orang lain, virus memasuki aliran darah orang tersebut dan menyebabkan infeksi.

Setelah sembuh dari demam berdarah, orang yang terkena demam berdarah memiliki kekebalan jangka panjang terhadap jenis virus yang menginfeksi.

Baca juga: Pengobatan Demam Berdarah Bisakah dengan Obat yang Dijual Bebas?

Ada empat jenis virus yang bisa menyebabkan demam berdarah.

Apabila seseorang terkena salah satunya, ia akan tetap berpotensi terserang kembali oleh tiga jenis virus lainnya.

Dengan demikian, orang yang pernah terkena demam berdarah masih bisa terserang kembali dengan jenis virus yang berbeda.

Cara penanganan demam berdarah

Tidak ada pengobatan atau pengobatan khusus untuk infeksi dengue.

Jika didiagnosis terinfeksi virus demam berdarah, mungkin akan diberi obat sesuai dengan gejala yang ditimbulkan. 

Jika gejala yang muncul adalah demam, mungkin akan diberi obat penurun panas.

Akan tetapi, tidak disarankan mengonsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen karena dapat menyebabkan komplikasi pendarahan.

Selain itu, juga disarankan untuk minum banyak air untuk menghindari dehidrasi dan istirahat cukup.

Di samping itu, perlu diperhatikan bahwa demam berdarah yang parah dapat menyebabkan perdarahan internal dan kerusakan organ.

Tekanan darah bisa turun ke tingkat yang berbahaya dan menyebabkan syok. Dalam beberapa kasus, demam berdarah yang parah dapat menyebabkan kematian.

Baca juga: Nyamuk Penyebab Demam Berdarah Punya Ciri-ciri Berikut

Wanita yang terkena demam berdarah selama kehamilan mungkin bisa menularkan virus ke bayi saat melahirkan.

Selain itu, bayi dari wanita yang terkena demam berdarah selama kehamilan memiliki risiko lebih tinggi untuk lahir prematur, berat badan lahir rendah, atau gawat janin.

Oleh karena itu, perlu pemeriksaan oleh ahli medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com