KOMPAS.com - Demam berdarah adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus yang terjadi di daerah tropis dan subtropis di dunia.
Demam berdarah ringan ditandai dengan demam tinggi dan gejala mirip flu.
Dilansir dari Mayo Clinic, bentuk demam berdarah yang parah, juga disebut demam berdarah dengue, dapat menyebabkan pendarahan yang serius, tekanan darah turun secara tiba-tiba (syok), dan kematian.
Baca juga: Benarkah Daun Pepaya Bisa Obati Demam Berdarah?
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, setidaknya 400 juta kasus demam berdarah terjadi di seluruh dunia setiap tahun.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, di Indonesia terdapat 95.893 kasus di Indonesia pada 2020.
Dengan melihat jumlah kasus yang masif di Indonesia, penting untuk mengenal lebih mendalam penyakit ini.
Mengutip dari Healthline, gejala demam berdarah biasanya akan terlihat sekitar empat sampai tujuh hari setelah awal infeksi.
Dalam beberapa kasus, gejala yang muncul cenderung ringan dan mirip gejala mirip flu atau infeksi lain.
Oleh karena itu, terkadang banyak orang terkecoh.
Beberapa gejala umum demam berdarah adalah sebagai berikut.
Baca juga: 4 Ciri-ciri Bintik Merah Demam Berdarah (DBD)
Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue.
Virus ini menyebar melalui gigitan nyamuk.
Dua jenis nyamuk yang paling sering menyebarkan virus ini adalah Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Saat nyamuk menggigit seseorang yang terinfeksi virus dengue, virus tersebut masuk ke dalam nyamuk.
Kemudian, ketika nyamuk yang terinfeksi menggigit orang lain, virus memasuki aliran darah orang tersebut dan menyebabkan infeksi.