Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demam Berdarah: Gejala, Penyebab, dan Cara Penanganannya

Kompas.com - 26/05/2021, 18:00 WIB
Galih Pangestu Jati,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Setelah sembuh dari demam berdarah, orang yang terkena demam berdarah memiliki kekebalan jangka panjang terhadap jenis virus yang menginfeksi.

Baca juga: Pengobatan Demam Berdarah Bisakah dengan Obat yang Dijual Bebas?

Ada empat jenis virus yang bisa menyebabkan demam berdarah.

Apabila seseorang terkena salah satunya, ia akan tetap berpotensi terserang kembali oleh tiga jenis virus lainnya.

Dengan demikian, orang yang pernah terkena demam berdarah masih bisa terserang kembali dengan jenis virus yang berbeda.

Cara penanganan demam berdarah

Tidak ada pengobatan atau pengobatan khusus untuk infeksi dengue.

Jika didiagnosis terinfeksi virus demam berdarah, mungkin akan diberi obat sesuai dengan gejala yang ditimbulkan. 

Jika gejala yang muncul adalah demam, mungkin akan diberi obat penurun panas.

Akan tetapi, tidak disarankan mengonsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen karena dapat menyebabkan komplikasi pendarahan.

Selain itu, juga disarankan untuk minum banyak air untuk menghindari dehidrasi dan istirahat cukup.

Di samping itu, perlu diperhatikan bahwa demam berdarah yang parah dapat menyebabkan perdarahan internal dan kerusakan organ.

Tekanan darah bisa turun ke tingkat yang berbahaya dan menyebabkan syok. Dalam beberapa kasus, demam berdarah yang parah dapat menyebabkan kematian.

Baca juga: Nyamuk Penyebab Demam Berdarah Punya Ciri-ciri Berikut

Wanita yang terkena demam berdarah selama kehamilan mungkin bisa menularkan virus ke bayi saat melahirkan.

Selain itu, bayi dari wanita yang terkena demam berdarah selama kehamilan memiliki risiko lebih tinggi untuk lahir prematur, berat badan lahir rendah, atau gawat janin.

Oleh karena itu, perlu pemeriksaan oleh ahli medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com