KOMPAS.com - Gagal ginjal kronis menyebabkan ginjal kehilangan fungsi dari waktu ke waktu.
Dilansir dari Healthline, gagal ginjal stadium akhir adalah stadium akhir dari gagal ginjal kronis.
Artinya ginjal tidak lagi berfungsi dengan baik untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Baca juga: Mengapa Gagal Ginjal Dapat Menyebabkan Anemia?
Ginjal orang dengan gagal ginjal stadium akhir hanya bekerja di bawah 10 persen dari kemampuan normalnya.
Jadi, ginjal hampir atau tidak berfungsi sama sekali.
Gagal ginjal biasanya bersifat progresif.
Lamanya setiap tahap bervariasi dan tergantung pada bagaimana perawatan yang dijalani.
Banyak gagal ginjal menyerang nefron, unit penyaringan kecil di ginjal.
Hal ini menyebabkan penyaringan darah yang buruk, yang akhirnya mengarah ke gagal ginjal stadium akhir.
Kondisi ini paling sering disebabkan oleh diabetes dan hipertensi (tekanan darah tinggi).
Jika seseorang menderita diabetes, tubuhnya tidak dapat memecah glukosa (gula) dengan benar, sehingga kadar glukosa dalam darah tetap tinggi.
Memiliki kadar glukosa yang tinggi dalam darah dapat merusak nefron.
Bagi penderita hipertensi, peningkatan tekanan pada pembuluh kecil di ginjal dapat menyebabkan kerusakan.
Baca juga: 11 Cara Mencegah Gagal Ginjal yang Perlu Diperhatikan
Kerusakan tersebut mencegah pembuluh darah melakukan tugas penyaringan darahnya.
Selain itu, ada beberapa penyebab lainnya, meliputi:
Beberapa gejala yang muncul adalah sebagai berikut.
Baca juga: 3 Perbedaan Gagal Ginjal Kronik dan Akut
Dalam beberapa kasus, gejala lain yang muncul adalah sebagai berikut.
1. Dialisis
Ada dua jenis dialysis. Pertama, hemodialisis, yakni proses cuci darah atau dialisis yang menggunakan mesin untuk memproses darah.
Mesin ini menggunakan larutan tertentu untuk menyaring darah, kemudian mengembalikan lagi darah bersih ke tubuh.
Metode ini biasanya dilakukan satu hingga tiga kali dalam waktu seminggu. Sekali hemodialisis, biasanya kan memakan waktu tiga sampai enam jam.
Kedua, dialisis peritoneal, yakni dialysis yang melibatkan penempatan larutan ke dalam perut yang kemudian dikeluarkan menggunakan kateter.
Jenis dialisis ini dapat dilakukan di rumah dengan pelatihan yang tepat.
Baca juga: Apakah Penyakit Gagal Ginjal Bisa Sembuh?
2. Transplantasi ginjal
Operasi transplantasi ginjal melibatkan pengangkatan ginjal dan menempatkan organ donor yang berfungsi.
Dalam proses ini hanya membutuhkan satu ginjal yang sehat, jadi donor sering kali masih hidup.
Mereka dapat mendonasikan satu ginjal dan terus bisa hidup secara normal dengan ginjal lainnya.
3. Obat-obatan
Orang dengan diabetes atau hipertensi harus mengontrol kondisinya untuk membantu mencegah gagal ginjal stadium akhir.
Kedua kondisi mendapat manfaat dari terapi obat menggunakan penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitor) atau penghambat reseptor angiotensin (ARB) .
Beberapa vaksin dapat membantu mencegah komplikasi serius dari gagal ginjal stadium akhir.
Menurut Center for Disease Control and Prevention, vaksin hepatitis B dan pneumokokus polisakarida (PPSV23) dapat memberikan hasil yang positif, terutama sebelum dan selama perawatan dialisis.
Baca juga: 3 Penyebab Gagal Ginjal yang Perlu Diwaspadai
4. Perubahan gaya hidup
Retensi cairan dapat menyebabkan perubahan berat badan yang cepat, jadi penting untuk memantau berat badan.
Seseorang mungkin juga perlu menambah asupan kalori dan mengurangi konsumsi protein.
Diet rendah natrium, kalium, dan elektrolit lainnya mungkin diperlukan, bersamaan dengan pembatasan cairan.
Batasi makanan ini untuk menghindari konsumsi terlalu banyak natrium atau kalium: