Menurut Bradley, banyak wanita takut memeriksakan diri karena kahwatir dokter akan menyarankan histerektomi atau pengangkatan rahim.
“Satu dari tiga wanita telah menjalani histerektomi, tetapi hanya 10% yang disebabkan oleh kanker,” katanya.
Tidak semua wanita yang mengalami menstruasi berat memiliki masalah mendasar.
Meski ada masalah medis, Bradley mengatakan dokter dapat mengobati dengab banyak cara.
Metode pengobatan yang dilakukan dokter bisa dengan operasi kecil atau obat-obatan.
“Jika penyebabnya adalah fibroid, kita dapat dengan mudah mengobatinya dengan prosedur rawat jalan singkat yang disebut histeroskopi operatif,” kata Bradley.
Untuk wanita dalam kondisi segat, pil KB dapat membantu meringankan atau bahkan menghentikan aliran darah.
Lysteda, obat non-hormonal yang disetujui FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan AS), juga bisa digunakan untuk mengobati aliran menstruasi yang deras.
Selain itu ablasi endometrium (operasi untuk peluruhan lapisan endometrium) adalah pilihan umum untuk membantu mengobati perdarahan abnormal.
Prosedur ini melibatkan penghancuran lapisan rahim (biasanya dengan panas atau dingin) untuk mengurangi aliran menstruasi.
Namun, metode ini tidak direkomendasikan untuk wanita yang mungkin ingin memiliki keturunan di masa depan.
Selain itu, metode ini juga bisa memicu komplikasi di kemudian hari.
Menurut Bradley, hal terpenting yang harus dilakukan wanita adalah memahami dan mengetahui apa yang terbaik untuk tubuhnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.