Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kita Merasa Mudah Marah Saat Lapar?

Kompas.com - 09/06/2021, 16:31 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Pernahkah Anda merasa amarah memuncak ketika Anda merasa sangat lapar?

Yah, ketika lapar emosi seseorang memang mudah sekali memuncak. Sebenarnya, mengapa hal itu bisa terjadi?

Menurut pakar gastroenterologi Christine Lee, ada alasan fisiologis mengapa beberapa orang marah ketika mereka lapar.

“Bila Anda tidak makan untuk sementara waktu, kadar gula (glukosa) dalam darah Anda menurun,” jelasnya.

Baca juga: 4 Jenis Ambeien dan Ciri-cirinya yang Penting Dikenali

Ketika gula darah terlalu rendah, aliran hormon seperti kortisol (hormon stres) dan adrenalin (hormon lawan atau lari) bisa memuncak.

Hormon-hormon ini dilepaskan ke aliran darah Anda untuk meningkatkan dan menyeimbangkan kembali gula darah Anda.

“Pelepasan kortisol dapat menyebabkan emosi beberapa orang meningkat,” kata Lee.

Selain itu, gula darah rendah dapat mengganggu fungsi otak, seperti yang fungsi otak untuk mengendalikan impuls dan mengatur dorongan dan perilaku primitif kita.

Dengan kata lain, hal marah saat lapar merupakan reaksi biokimia karena gula darah rendah.

Efek lain saat terlalu lapar

Orang-orang yang sulit mengendalikan amarah atau memiliki asalah pengendalian impuls mungkin lebih rentan memuncak emosinya saat lapar.

"Namun, belum bisa dipastikan apakah hal tersebut berkaitan dengan gangguan kepribadian," ucap Lee.

Namun, rasa lapar tidak hanya memicu amarah. Hal tersebut bisa menyebabkan berbagai reaksi berikut:

  • Kelelahan.
  • Kantuk.
  • Kesulitan berkonsentrasi.
  • Koordinasi yang buruk.
  • Kerentanan untuk membuat kesalahan.

Rasa lapar sebenarnya tak akan memicu masalah kesehatan, kecuali bagi orang-orang yang memang memiliki gangguan kesehatan tertentu, kekurangan berat badan, atau kurang gizi.

Baca juga: 6 Macam Penyakit Ginjal dan Penyebabnya

Rasa lapar juga bisa memicu masalah kesehatan bagi orang yang memiliki stres metabolik, seperti diabetes, gangguan pankreas atau hati, dan sindrom insufisiensi adrenal.

Hal itu terjadi karena gula darah rendah karena respons kontra-regulasi yang tidak memadai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau