Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/06/2021, 15:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Menurut American Heart Association, faktor risiko paling umum untuk serangan jantung meliputi:

  • Orang berusia 65 dan lebih tua adalah yang paling berisiko
  • Pria memiliki risiko yang jauh lebih tinggi daripada wanita, bahkan ketika mereka lebih muda
  • Orang-orang dengan riwayat keluarga penyakit jantung lebih rentan terhadap serangan jantung dan penyakit jantung

Baca juga: Cara Hitung Denyut Nadi Saat Olahraga untuk Cegah Serangan Jantunga

2. Angina

Angina pectoris adalah rasa sakit yang berasal dari jantung.

Penyebab utama angina adalah kurangnya aliran darah ke daerah tersebut. Ketika ini terjadi, seseorang mungkin akan merasakan rasa sesak, nyeri, atau tekanan di dada mereka.

Beberapa gejala tambahan angina meliputi:

Gejala serangan jantung saat tidur, seperti nyeri dada dan muncul keringat dingin penting dikenali untuk dapat dikonsultasikan segera dengan dokter.

  • Kesesakan di lengan atau rahang
  • Sesak napas
  • Kelelahan
  • Mual

Olahraga dan stres dapat menyebabkan angina, dan orang sering salah mengira rasa sakit ini sebagai serangan jantung.

Seseorang harus mencari perhatian medis segera jika mereka mengalami gejala serangan jantung.

Menurut American College of Cardiology, wanita tiga kali lebih mungkin mengalami ketidaknyamanan tenggorokan dan rahang kaku atau nyeri karena angina dibandingkan pria.

Wanita juga mungkin mengalami rasa sakit yang lebih tajam, sementara pria lebih mungkin mengalami perasaan tertekan yang terkait dengan angina.

Baca juga: Apakah Angina Berbahaya?

3. Kardiomiopati hipertrofik

Menurut American Heart Association, kardiomiopati hipertrofik adalah kondisi umum yang dapat memengaruhi hampir semua orang.

Kardiomiopati hipertrofik terjadi ketika sel-sel otot jantung membesar, menyebabkan dinding ventrikel menebal.

Kardiomiopati hipertrofik juga dapat terjadi jika dinding pemisah sisi kiri dan kanan jantung tumbuh dan memberi tekanan pada ventrikel.

Dalam kedua kasus, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah, dan seseorang mungkin mengalami:

Pada beberapa orang, kardiomiopati hipertrofik tidak menunjukkan gejala. Dalam kasus yang jarang terjadi, seseorang mungkin mengalami serangan jantung mendadak selama aktivitas fisik.

Baca juga: 13 Penyebab Keringat Dingin, Termasuk Gejala Serangan Jantung?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com