Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/06/2021, 19:31 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Serangan jantung bisa terjadi kapan dan di mana saja, termasuk saat olahraga.

Seperti diketahui, manfaat olahraga terbukti baik untuk menjaga kesehatan fisik dan mental, termasuk jantung.

Federasi Jantung Dunia atau World Heart Federation juga mewanti-wanti, kurang olahraga meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 50 persen.

Baca juga: Hati-hati, Ini 6 Tanda Serangan Jantung Saat Olahraga

Kendati baik untuk kesehatan, di beberapa kasus dijumpai orang atau atlet yang mengalami serangan jantung saat olahraga. Beberapa di antaranya bahkan berujung fatal.

Berikut beberapa penyebab serangan jantung saat olahraga dan tips amannya.

Penyebab serangan jantung saat olahraga

Serangan jantung mendadak saat olahraga sampai berujung fatal merupakan tregedi yang merenggut nyawa banyak orang.

Melansir Bangkok Heart Hospital, studi pada 1.400 atlet di AS yang mengalami gangguan jantung saat olahraga sampai meninggal dunia dilatari beberapa sebab.

Penyebab serangan jantung saat olahraga tersebut umumnya karena:

  • Penebalan otot jantung

Penebalan otot jantung atau penyakit kardiomiopati hipertrofik membuat jantung susah memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.

Jaringan otot jantung atau miokardium bertanggung jawab untuk menjaga jantung agar dapat terus memompa darah.

Setelah dipompa, darah tersebut akan dipasok ke seluruh tubuh, termasuk ke otak. Saat otot jantung menebal, jantung jadi kesulitan memompa darah.

Sayangnya, penebalan otot jantung ini biasanya tidak menunjukkan gejala penyakit yang spesifik. Penyakit ini bisa terdeteksi lewat pemeriksaan jantung.

Baca juga: 4 Ciri-ciri Serangan Jantung yang Pantang Diabaikan

  • Kelainan jantung bawaan

Kelainan jantung bawaaan, terutama masalah pada pembuluh darah arteri kononer jantung juga meningkatkan risiko penyakit jantung.

Selain masalah pada pembuluh darah arteri koroner, kelainan kelistrikan pada otot jantung juga dapat membuat seseorang rentan terkena serangan jantung.

  • Penyakit jantung koroner

Penyebab serangan jantung mendadak saat olahraga juga dapat berasal dari penyakit jantung koroner.

Melansir Healthline, faktor risiko yang membuat seseorang rentan terkena penyakit jantung koroner antara lain pola makan tinggi lemak jahat, diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, merokok, kolesterol tinggi, kegemukan, dan berasal dari keluarga pengidap penyakit jantung.

Baca juga: Kenali Apa itu Aterosklerosis, Penyebab Serangan Jantung sampai Stroke

Tips mencegah serangan jantung saat olahraga

Olahraga dengan intensitas rendah sampai sedang secara rutin umumnya aman untuk setiap orang.

Namun, orang dengan riwayat penyakit jantung atau punya beberapa faktor risiko penyakit jantung perlu lebih waspada saat olahraga dengan intensitas tinggi.

Melansir Cleveland Clinic, orang dengan masalah jantung atau punya faktor risiko penyakit jantung perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai latihan fisik atau olahraga yang sifatnya intens.

Bagi atlet atau orang yang rutin olahraga tapi baru didiagnosis dengan penyakit jantung, ada baiknya Anda juga berdiskusi menentukan jenis latihan paling tepat bersama ahli jantung dan olahraga.

Sebelum memulai latihan olahraga, dokter umumnya merekomendasikan tes skrining kesehatan dengan alat elektrokardiogram (EKG) dan ekokardiogram.

Meskipun serangan jantung mendadak saat olahraga tidak dapat dicegah, tapi skrining dini tersebut bisa signifikan membantu mendeteksi kelainan jantung.

Baca juga: 5 Akibat Serangan Jantung yang Pantang Diabaikan

Selain mengetahui penyebab serangan jantung saat olahraga, orang yang berisiko juga perlu mengetahui tanda bahaya masalah kesehatan ini.

Tanda-tanda serangan jantung saat olahraga biasanya sesak napas, pusing mendadak, detak jantung sangat cepat dan tidak beraturan, nyeri dada mendadak, dan pingsan.

Hal yang perlu digarisbawahi bagi penggemar olahraga, pemula, senior, atau pengidap penyakit jantung, aktivitas fisik dan olahraga rutin baik untuk kesehatan.

American Heart Association menyarankan agar kita menjalankan olahraga rutin dengan intensitas sedang setidaknya 150 menit per minggu.

Tak perlu muluk-muluk. Cukup jalan kaki, jogging, berenang, bersepeda, atau aktivitas fisik lainnya. Kuncinya adalah rutin.

Baca juga: 6 Cara Mencegah Serangan Jantung Sesuai Usia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau