Tidak ada rekomendasi ketat untuk asupan air harian.
Namun, Dewan Makanan dan Gizi Amerika Serikat menyarankan 2,7 liter (l) per hari untuk wanita dan 3,7 liter per hari untuk pria.
Jumlah ini termasuk air dalam makanan dan minuman.
Teh hijau adalah teh kaya antioksidan yang terbuat dari daun tanaman Camellia sinensis .
Antioksidan yang paling melimpah dalam teh hijau adalah Epigallocatechin-3-gallate (EGCG).
Penelitian menunjukkan EGCG mungkin memiliki banyak efek menguntungkan pada kesehatan.
Sebuah studi laboratorium menyelidiki efek EGCG pada jaringan gusi manusia.
Studi menunjukkan bahwa EGCG memicu sel-sel di gusi untuk melepaskan bahan kimia antimikroba.
Baca juga: 7 Efek Samping Terlalu Banyak Protein, Bau Mulut hingga Diare
Bahan kimia ini menargetkan Porphyromonas gingivalis (P.gingivalis), yang merupakan jenis bakteri yang berkontribusi terhadap penyakit gusi dan halitosis.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah hasil penelitian berbasis laboratorium ini berlaku untuk lingkungan mulut manusia.
Sebuah studi laboratorium pada tahun 2017 menyelidiki efek minyak kayu manis pada bakteri S. moorei.
Minyak kayu manis menunjukkan efek antibakteri yang kuat terhadap S. moorei.
Minyak ini juga mengurangi kadar hidrogen sulfida VCS.
Para peneliti juga menemukan bahwa minyak kayu manis tidak menyebabkan kerusakan pada sel-sel gusi manusia.
Baca juga: 5 Cara Menggunakan Sikat Gigi yang Benar
Mereka menyimpulkan bahwa menambahkan minyak kayu manis ke produk kebersihan mulut dapat membantu mengendalikan halitosis.