Untungnya, kehilangan indera penciuman akibat selesma ini biasanya berlangsung sementara. Hidung Anda biasanya akan kembali berfungsi normal setelah salesma sembuh.
Baca juga: Siapa yang Berisiko Tertular Omicron XBB? Berikut Penjelasan Dokter
Dalam beberapa kasus, infeksi sinus kronis atau alergi parah terkadang dapat menyebabkan anosmia yang berkelanjutan.
Sementara, penghalang hidung lainnya seperti polip biasanya bersifat sementara karena dapat diangkat.
Selain karena baunya sendiri, rokok juga dapat mengacaukan indra penciuman Anda.
Merokok adalah salah satu bentuk polusi, dan paparan secara teratur dapat membatasi kemampuan Anda untuk mencium bau.
Kabar baiknya adalah begitu Anda berhenti merokok atau mengurangi paparan asap rokok, indra penciuman Anda biasanya akan kembali normal.
Karena hidung terhubung dengan baik ke otak, kehilangan penciuman bisa menjadi indikator awal bahwa sesuatu yang tidak biasa sedang terjadi dengan sistem saraf Anda.
Sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam JAMA Neurology melaporkan bahwa kelompok lanjut usia (lansia) yang melakukan tes penciuman dengan buruk, 2,2 kali lebih mungkin memiliki masalah memori yang dapat berkembang menjadi penyakit Alzheimer.
Meskipun tidak ada sebab dan akibat langsung antara anosmia dan penyakit neurodegeneratif, jika Anda mengalami keluhan hidung tidak bisa mencium bau, ada baiknya segera berbicara dengan dokter.
Baca juga: Alasan Orang yang Sudah Divaksinasi Covid-19 Masih Bisa Terinfeksi dan Menularkan Virus Corona
Hidung memiliki reseptor yang bertugas mengirim informasi melalui saraf ke otak.
Anosmia bisa terjadi apabila salah satu bagian dari proses atau jalur ini rusak.
Kerusakan itu salah satunya bisa disebabkan oleh cedera kepala.
Dari gegar otak hingga operasi otak, semua jenis trauma kepala dapat memengaruhi penciuman kita ketika saraf penciuman putus, tersumbat, atau rusak.
Tergantung pada tingkat keparahan cedera, kehilangan kemampuan mencium bau ini bisa berlangsung permanen atau sementara.
Ketika indra penciuman Anda mulai kembali, biasanya itu pertanda otak dan saraf Anda sedang dalam proses penyembuhan.
Baca juga: 10 Gejala Omicron XBB yang Perlu Diwaspadai