Sejak itu, ada banyak penelitian tentang ivermectin sebagai pengobatan potensial untuk Covid-19.
Pada akhir tahun 2020, sebuah kelompok penelitian di India mampu merangkum hasil dari empat penelitian kecil tentang ivermectin berjudul “Therapeutic potential of ivermectin as add-on treatment in COVID 19: A systematic review and meta-analysis”.
Baca juga: Bisakah Vaksin Melawan COVID-19 Varian Delta?
Dalam studi tersebut, ivermectin digunakan sebagai pengobatan tambahan pada pasien Covid-19.
Ulasan ini menunjukkan peningkatan yang signifikan secara statistik dalam kelangsungan hidup di antara pasien yang menerima ivermectin di samping pengobatan lain.
Tetapi penulis menyatakan dengan jelas bahwa kualitas buktinya rendah dan bahwa temuannya harus diperlakukan dengan hati-hati.
Seperti yang sering terjadi pada tinjauan beberapa penelitian kecil, makalah tersebut menyarankan bahwa percobaan lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah ivermectin memang efektif secara klinis.
Sebuah kontroversi kemudian meledak setelah muncul artikel dari Front Line COVID-19 Critical Care Alliance (FLCCC).
Tulisan berjudul “Review of the Emerging Evidence Demonstrating the Efficacy of
Ivermectin in the Prophylaxis and Treatment of COVID-19” tersebut, merangkum beberapa penelitian kecil tentang efek ivermectin pada pasien Covid-19, untuk sementara diterima untuk dipublikasikan di jurnal Frontiers in Pharmacology pada Januari 2021.
Namun, kemudian ditolak dan dihapus dari situs web jurnal pada bulan Maret.
Baca juga: Sudah Mendapatkan Vaksin Covid-19, Amankah Melakukan Jabat Tangan?
Editor jurnal menyatakan bahwa standar bukti dalam makalah tidak cukup dan bahwa penulis tidak tepat mempromosikan pengobatan berbasis ivermectin mereka sendiri.
Sementara beberapa penelitian lain tampaknya menunjukkan manfaat ivermectin, sebagian besar penelitian lain tidak melihat adanya manfaat bagi penderitaCovid-19.
Dirangkum oleh National Institutes of Health, beberapa studi menunjukkan keterbatasan pada beberapa penelitian yang dilakukan, mulai dari ukuran sampel yang kecil dan masalah dalam desain penelitian.
Oleh karena itu, bersama European Medicine Agency, keduanya menyatakan bahwa saat ini tidak ada cukup bukti untuk mendukung penggunaan ivermectin dalam pengobatan Covid-19.
Studi yang lain lebih lanjut sampai saat ini masih terus berlangsung.
Oleh karena itu, terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa ivermectin tidak memiliki tempat dalam pengobatan Covid-19.
Berdasarkan bukti saat ini, bagaimana pun, penggunaannya tidak dapat direkomendasikan