Nah, pada kondisi ini, tubuh mungkin akan mencoba menggunakan paru-paru untuk mengeluarkan kelebihan keton yang pada akhirnya dapat menyebabkan keluhan sesak napas.
Selain sesak napas, seseorang yang terkena ketoasidosis diabetik mungkin akan sering mengalami mual dan muntah, mulut sangat kering, dan terkadang memiliki napas bau buah.
Ketika kadar keton meningkat dalam tubuh, seseorang juga dapat dengan cepat menjadi tidak sadarkan diri sehingga mencari perawatan medis darurat sering kali diperlukan.
Perawatan awal untuk membalikkan kondisi ini adalah dengan memberikan cairan melalui pembuluh darah dan memberikan insulin baik sebagai suntikan di bawah kulit atau ke dalam pembuluh darah.
Kadang-kadang penderita diabetes harus dirawat di rumah sakit untuk pemantauan ketat dan perawatan lanjutan sampai kadar keton menurun dan kadar insulin stabil.
Baca juga: Bagaimana Diabetes Bisa Menyebabkan Amputasi?
2. Serangan jantung dan stroke
Bagi penderita diabetes, sesak napas bisa juga menjadi indikasi penyakit jantung.
Penyakit kardiovaskular adalah penyebab kematian nomor satu bagi penderita diabetes.
Di mana, penderita diabetes dua kali lebih mungkin mengalami serangan jantung atau stroke daripada yang tidak memiliki kondisi tersebut.
Orang yang hidup dengan diabetes, bahkan dengan pemantauan yang ketat bisa mengalami lonjakan kadar gula darah.
Seiring waktu, peningkatan kadar glukosa darah ini dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan pembuluh darah dan saraf di seluruh tubuh, terutama pembuluh darah halus dan saraf di sekitar jantung.
Sesak napas bisa menjadi salah satu tanda pertama serangan jantung atau stroke.
Gejala lain yang mungkin dialami penderita diabetes saat mengalami serangan jantung atau stroke, termasuk:
Salah satu dari gejala ini harus dievaluasi oleh dokter.
Karena orang yang hidup dengan diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena serangan jantung dan stroke, mengunjungi dokter secara teratur adalah sesuatu yang penting untuk dilakukan.