KOMPAS.com – Berbagai faktor risiko hipoglikemia penting dikenali terutama oleh para penderita diabetes.
Dilansir dari Mayo Clinic, hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar gula darah seseorang berada di bawah ambang batas normal.
Seseorang bisa disebut mengalami hipoglikemia jika hasil pengukuran kadar gula darah puasanya berada di bawah 70 mg/dL.
Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal dalam Tubuh?
Hipoglikemia pada dasarnya bisa dialami siapa saja, tapi memang lebih mungkin dialami oleh penderita diabetes yang mengonsumsi obat diabetes.
Episode hipoglikemia atau kadar gula darah ini termasuk kejadian yang kurang menyenangkan.
Bagaimana tidak, hipoglikemia bisa membuat seseorang merasakan kondisi berikut:
Inilah mengapa penting untuk menilai risiko mengalami hipoglikemia bagi para penderita diabetes.
Setelah mengidentifikasi faktor risiko, para penderita diabetes dapat bekerja dengan dokter untuk mengembangkan strategi mencegah episode hipoglikemia.
Baca juga: 2 Efek Gula Darah Rendah pada Tubuh yang Perlu Diwaspadai
Selain itu, penderita diabetes dapat membuat rencana untuk menangani suatu episode hipoglikemia sebelum menjadi serius.
Berikut adalah kondisi yang dapat meningkatkan risiko hipoglikemia pada penderita diabetes:
1. Bertambahnya usia
Dilansir dari Health Line, risiko penderita diabetes mengalami hipoglikemia parah kira-kira naik menjadi dua kali lipat untuk setiap dekade kehidupan setelah usia 60 tahun.
Hal ini mungkin terjadi karena lansia lebih sensitif terhadap obat-obatan.
2. Melewatkan makan
Pada penderita diabetes, melewatkan makan dapat membuang keseimbangan gula darah dan dapat menyebabkan kadar glukosa turun terlalu rendah.
Mengambil obat diabetes tertentu tanpa makanan dapat sangat meningkatkan kemungkinan panderita diabetes mengalami episode hipoglikemia.
Baca juga: 5 Cara Mencegah Gula Darah Rendah yang Baik Dilakukan
3. Pola makan yang tidak teratur
Makan tidak teratur sepanjang hari dapat mengganggu keseimbangan antara kadar gula darah dan obat diabetes yang dikonsumsi penderita diabetes.
Ditambah lagi, penelitian telah menunjukkan bahwa orang dengan kebiasaan makan teratur memiliki risiko hipoglikemia lebih rendah daripada orang yang memiliki kebiasaan makan tidak teratur.
4. Olahraga berat
Saat berolahraga, penderita diabetes menggunakan glukosa dalam aliran darah lebih cepat.
Peningkatan aktivitas fisik juga dapat meningkatkan sensitivitas penderita diabetes terhadap insulin.
Jadi ingatlah, bahwa terlibat dalam olahraga berat tanpa memantau kadar gula darah bisa berbahaya.
Untuk menghindari hipoglikemia selama berolahraga, coba tes gula darah sebelum, selama, dan setelah berolahraga.
Penderita diabetes mungkin perlu makan camilan sebelum memulai program olahraga. Bisa jadi juga penderita perlu mengonsumsi camilan atau tablet glukosa jika kadarnya terlalu rendah setelah berolahraga.
Baca juga: 7 Penyebab Gula Darah Rendah yang Perlu Diwaspadai
Penderita diabetes harus bisa mengenali gejala hipoglikemia saat berolahraga. Ini penting untuk bisa mengambil pengobatan secepat mungkin guna mencegah komplikasi.
5. Penurunan berat badan drastis