KOMPAS.com - Stadium kanker memberikan informasi tentang seberapa besar tumor primer dan lokasi penyebaran kanker.
Penahapan ini dapat membantu dokter menentukan jenis perawatan yang dibutuhkan.
Selain itu, juga membantu pasien untuk mengetahui apa yang sedang dihadapi.
Kanker paru-paru adalah penyakit serius yang sulit didiagnosis pada tahap awal.
Baca juga: Ciri Batuk yang Mengarah pada Gejala Kanker Paru-paru
Namun, para peneliti sedang mengerjakan alat diagnostik yang lebih efektif untuk membantu mendeteksi kanker paru-paru lebih awal untuk membantu membuat pengobatan lebih efektif.
Merangkum dari Healthline, cara tingkat tinggi untuk melihat kanker paru-paru stadium 1, adalah dengan melihat dua sub-tahap, yakni sebagai berikut.
Tahapan ini berasal dari sistem stadium TNM.
Sistem ini membantu mengategorikan elemen kunci dari kanker sebagai berikut.
Baca juga: 5 Penyebab Kanker Paru-paru, Tak Hanya Rokok
Setelah kategori TNM ditetapkan, stadium keseluruhan dapat ditentukan.
Kanker paru-paru dibagi menjadi stadium 0 sampai 4.
Stadium 1 dibagi lagi menjadi 1a dan 1b.
Sebagai ilustrasi, berikut beberapa contohnya:
Baca juga: Bagaimana Asap Rokok Bisa Picu Kanker Paru-Paru?
Kanker paru-paru sel kecil (SCLC) dibagi menjadi beberapa stadium berbeda dari kanker paru-paru sel non-kecil (NSCLC), menggunakan sistem dua tahap ini.
Kanker paru-paru stadium 1 sebagian besar tidak menimbulkan gejala, tetapi beberapa kasus lainnya menunjukkan, seseorang mungkin mengalami beberapa gejala berikut.
Melansir dari Medical News Today, gejala tambahan kanker paru-paru meliputi berikut.
Kanker paru-paru stadium lanjut dapat menyebabkan batuk darah, mengi, dan nyeri dada, tetapi itu biasanya tidak terjadi pada stadium 1.
Karena gejala awal ringan sering diabaikan, penting untuk menemui dokter jika memiliki kekhawatiran.
Cara ini sangat penting jika ia seorang perokok atau memiliki faktor risiko lain untuk kanker paru-paru.
Baca juga: 12 Gejala Kanker Hati Stadium 4, Penyebab, dan Cara Mengobatinya
Selain mengobati kanker paru-paru, dokter juga harus mengobati gejala yang dialami pasien.
Ketika pasien mengalami batuk, dokter akan memberikan obat yang dapat membantu mengendalikan batuk.
Selain itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan sendiri ketika merasa sesak napas.