Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Masalah Gigi dan Mulut beserta Cara Mengatasinya

Kompas.com - 04/07/2021, 16:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Memiliki masalah gigi dan mulut rasanya tidak pernah menyenangkan.

Kondisi ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan sepanjang waktu, terutama saat makan dan minum.

Tetapi kabar baiknya, sebagian besar dari masalah dental ini dapat dengan mudah dicegah.

Baca juga: Jangan Disepelekan, Ini Pentingnya Merawat Gigi Susu pada Anak

Menyikat gigi dua kali sehari, flossing setiap hari, makan dengan benar, dan pemeriksaan gigi secara teratur adalah langkah penting dalam mencegah masalah gigi.

Mendidik diri sendiri tentang masalah gigi dan mulut umum dan penyebabnya juga bisa sangat membantu dalam pencegahan.

Berikut ini adalah beberapa masalah gigi dan mulut yang umum terjadi dan cara mencegahnya:

1. Bau mulut

Bau mulut atau halitosis adalah masalah yang bisa sangat memalukan.

Ada beberapa faktor penyebab bau mulut. Tapi, menurut penelitian gigi, sekitar 85 persen orang dengan bau mulut yang terus-menerus memiliki kondisi gigi yang harus disalahkan.

Penyakit gusi, gigi berlubang, kanker mulut, mulut kering, dan bakteri di lidah adalah beberapa masalah gigi yang dapat menyebabkan bau mulut.

Menggunakan obat kumur untuk menutupi bau mulut saat ada masalah gigi hanya akan menutupi bau dan tidak menyembuhkannya.

Jika Anda memiliki bau mulut kronis, kunjungi dokter gigi untuk menyingkirkan masalah ini.

Baca juga: 6 Penyebab Bau Mulut pada Anak dan Cara Mengatasinya

2. Kerusakan gigi

Kerusakan gigi atau gigi berlubang adalah masalah gigi yang jamak dialami orang-orang .

Kerusakan gigi terjadi ketika plak, zat lengket yang terbentuk pada gigi bergabung dengan gula dan atau pati dari makanan yang kita makan. Kombinasi ini akan menghasilkan asam yang menyerang email gigi.

Kita bisa mendapatkan gigi berlubang pada usia berapa pun. Jadi ini tidak hanya terjadi pada anak-anak.

Seiring bertambahnya usia, kita dapat mengembangkan gigi berlubang karena enamel gigi terkikis.

Mulut kering karena usia atau efek samping obat-obatan juga dapat menyebabkan gigi berlubang.

Cara terbaik untuk mencegah kerusakan gigi adalah dengan menyikat gigi dua kali sehari, flossing setiap hari, dan pergi ke dokter gigi secara rutin.

Baca juga: 10 Makanan yang Mengandung Vitamin D Tinggi

Makan makanan sehat dan menghindari makanan ringan dan minuman yang tinggi gula juga merupakan cara untuk mencegah pembusukan.

Dokter gigi dapat merekomendasikan perawatan lebih lanjut yang dapat membantu mengurangi risiko kita untuk gigi berlubang.

3. Penyakit gusi (periodontal)

Penyakit gusi atau penyakit periodontal adalah infeksi pada gusi di sekitar gigi.

Penyakit gusi merupakan salah satu penyebab utama kehilangan gigi pada orang dewasa.

Beberapa penelitian bahkan telah menunjukkan bahwa mungkin ada hubungan antara penyakit jantung dan penyakit periodontal.

Setiap orang berisiko terkena penyakit gusi, tetapi biasanya terjadi setelah usia 30 tahun.

Merokok adalah salah satu faktor risiko yang paling signifikan.

Diabetes dan mulut kering juga bisa meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami penyakit gusi.

Gejalanya termasuk bau mulut, gusi merah, bengkak, lunak, atau berdarah, gigi sensitif, dan mengunyah yang menyakitkan.

Anda harus mengunjungi dokter gigi jika Anda memiliki tanda-tanda penyakit gusi, sehingga Anda bisa mendapatkan perawatan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut, seperti kehilangan gigi.

Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Vitamin C Tinggi

Dua tahap utama penyakit gusi adalah gingivitis dan periodontitis.

Pemeriksaan gigi secara teratur bersama dengan menyikat gigi setidaknya dua kali sehari dan flossing setiap hari memainkan peran penting dalam mencegah penyakit gusi.

4. Kanker mulut

Kanker mulut adalah penyakit serius dan mematikan yang telah memengaruhi jutaan orang.

Kanker mulut sering kali dapat disembuhkan jika didiagnosis dan diobati pada tahap awal.

Untuk dipahami, penyakit berbahaya ini paling sering terlihat pada orang di atas usia 40,5 tahun.

Faktor risiko terbesar adalah penggunaan tembakau (merokok) dan alkohol.

Human papillomavirus (HPV) juga bisa meningkatkan risikonya.

Baca juga: 12 Penyakit Menular Seksual yang Harus Diwaspadai

Gejala kanker mulut atau tenggorokan termasuk luka, benjolan, atau area kasar di mulut.

Anda mungkin juga mengalami perubahan pada gigitan dan kesulitan mengunyah atau menggerakkan lidah atau rahang Anda.

Kunjungan ke dokter gigi secara teratur dapat membantu mendeteksi kanker mulut sejak dini.

Sementara itu, sebaiknya jangan tunda untuk pergi ke dokter gigi kapan pun jika Anda melihat salah satu gejala kanker mulut.

5. Sariawan

Sariawan adalah masalah mulut yang umum terjadi.

Sariawan biasanya tidak perlu dikhawatirkan dan akan hilang dengan sendirinya selama kurang lebih 2 pekan. Jika sariawan tidak kunjung hilang lebih dari 2 pekan, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter.

Cara mencegah sariawan yang paling efektif tidak lain adalah menjaga kebersihan dan kesehatan mulut sebaik mungkin.

Baca juga: 8 Cara Mengobati Sariawan Secara Alami

6. Erosi gigi

Erosi gigi adalah hilangnya struktur gigi dan disebabkan oleh asam yang menyerang email.

Tanda dan gejala erosi gigi dapat berkisar dari sensitivitas hingga masalah yang lebih parah seperti gigi retak.

Untungnya, gigi retak termasuk masalah umum yang dapat dengan mudah dicegah dengan konsumsi makanan sehat dan selalu menjaga kebersihan mulut.

7. Gigi sensitif

Pada dasarnya, gigi sensitif melibatkan rasa sakit atau ketidaknyamanan pada gigi setelah terpapar permen, udara dingin, minuman panas, minuman dingin atau es krim.

Beberapa orang dengan gigi sensitif bahkan mengalami ketidaknyamanan dari menyikat gigi dan flossing.

Kabar baiknya, gigi sensitif bisa dirawat.

Gigi sensitif juga bisa menjadi tanda gigi retak atau abses gigi, yang perlu dirawat oleh dokter gigi untuk mencegah kehilangan gigi atau infeksi pada tulang rahang.

Baca juga: 9 Cara Mengobati Sakit Gigi Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

Jika Anda tiba-tiba mengalami gigi sensitive, buatlah janji dengan dokter gigi untuk melihat apakah ada sesuatu yang perlu dirawat.

8. Sakit gigi dan keadaan darurat dental

Sementara banyak sakit gigi dan keadaan darurat dental dapat dengan mudah dihindari hanya dengan kunjungan rutin ke dokter gigi, kecelakaan sulit terhindarkan.

Memiliki keadaan darurat terkait dengan gigi bisa sangat menyakitkan dan menakutkan.

Masalah umum yang memerlukan perjalanan mendesak ke dokter gigi termasuk gigi patah atau retak, abses gigi, atau gigi tanggal karena kecelakaan.

Sebaiknya segera pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan jika Anda memiliki rahang yang retak atau luka parah pada lidah, bibir, atau mulut.

Jika Anda memiliki abses gigi yang menyebabkan kesulitan menelan atau Anda mengalami demam atau pembengkakan wajah, dapatkan perawatan darurat juga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau