Hal ini akan menghasilkan asam yang menggerogoti email gigi. Seiring waktu, enamel akan rusak dan lubang gigi dapat terbentuk.
Sementara gigi berlubang umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, karena pembusukan menyebar ke dalam menuju lapisan tengah gigi (dentin), dapat menimbulkan gejala seperti kepekaan terhadap suhu dan sentuhan.
Baca juga: 17 Penyebab Gusi Berdarah dan Cara Mengatasinya
Terkadang Anda mungkin mengalami ketidaknyamanan saat gigi terkena udara dingin, cairan, dan makanan tertentu. Ini berarti gigi Anda mungkin telah mengembangkan sensitivitas yang terkait dengan satu atau lebih rangsangan, seperti suhu dingin.
Gigi sensitive berkembang dari dentin yang terbuka, yakni jaringan yang terletak di bawah email gigi dan sementum (jaringan yang menutupi akar gigi).
Dentin dapat terbuka sebagai akibat dari gigi berlubang, tambalan yang aus, atau dari gigi yang retak.
Gusi yang surut pada penyakit gusi (atau karena menyikat terlalu kuat) juga dapat mengekspos dentin, yang menyebabkan sensitivitas gigi.
4. Bruxism
Bruxism adalah kondisi di mana seseorang sering kali menggemeretakkan, menekan, atau menggesekkan gigi ke atas dan ke bawah maupun ke kanan dan ke kiri secara tidak sadar (saat tidur).
Jika bruxism tak ditangani atau sudah menjadi kebiasaan, hal itu bisa menimbulkan dampak besar, seperti kerusakan gigi, sakit gigi, sakit kepala, gangguan pada rahang, dan masalah lainnya.
Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Vitamin K Tinggi
5. Peradangan pulpa gigi (pulpitis)
Ketika kerusakan gigi meluas jauh ke dalam pulpa gigi, pulpitis terjadi. Ini berarti bahwa jaringan di tengah gigi (saraf atau pulpa gigi), yang kaya akan pembuluh darah dan saraf, menjadi meradang dan teriritasi.
Peradangan ini bisa menyebabkan tekanan di dalam gigi dan selanjutnya di dalam jaringan di sekitarnya.
Selain kerusakan gigi, kondisi lain yang dapat menyebabkan pulpitis meliputi:
Gejala utama pulpitis adalah kepekaan yang luar biasa terhadap berbagai rangsangan, sebagian besar suhu baik panas atau dingin.
Baca juga: 3 Cara Mengobati Amandel Secara Alami dan dengan Bantuan Obat
Penting untuk disebutkan, ada dua jenis pulpitis, yakni pulpitis reversibel dan pulpitis ireversibel.
Jika pulpitis reversibel, rasa sakit atau sensitivitas berhenti dalam beberapa detik setelah rangsangan dikeluarkan.
Jika pulpitis ireversibel, rasa sakit dapat bertahan selama beberapa menit setelah stimulus dihilangkan