Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/07/2021, 06:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Gejala flu dapat bervariasi pada masing-masing orang.

Tetapi, kebanyakan orang dengan influenza akan mengalami sejumlah gejala, seperti demam, badan menggigil, sakit kepala, badan pegal-pegal, hidung tersumbat, batuk-batuk, dan kelelahan.

Gejala flu memang mirip dengan pilek biasa (selesma) atau infeksi saluran pernapasan atas lainnya.

Baca juga: Cara Membedakan Gejala Flu Biasa dengan Infeksi Virus Corona

Melansir Health Line, perbedaan utama di antara penyakit ini adalah gejala flu cenderung dapat menyerang dengan cepat.

Dengan flu, Anda biasanya berubah dari merasa baik-baik saja menjadi “sengsara” dalam hitungan jam.

Jika Anda merasa terkena flu, hubungi dokter untuk menentukan tindakan dan pengobatan terbaik untuk Anda.

Obat antivirus yang diminum dalam 48 jam pertama setelah timbulnya gejala dapat mengurangi keparahan dan durasi gejala flu.

Gejala flu yang sering muncul

Gejala flu cenderung datang dengan cepat dan biasanya berlangsung selama satu atau dua minggu, meskipun terkadang gejala dapat juga bertahan lebih lama sebelum Anda merasa kembali normal.

Berikut ini adalah beberapa gejala umum flu yang penting dikenali:

1. Demam dan badan menggigil

Dilansir dari Very Well Health, demam hampir selalu menyertai flu dan biasanya datang secara tiba-tiba.

Baca juga: Berapa Tinggi Demam yang Jadi Gejala Virus Corona? Ini Kata Dokter

Saat Anda mengalami demam tinggi, Anda juga cenderung akan mengalami kedinginan. Hal ini bisa terjadi karena semakin tinggi suhu tubuh Anda, maka semakin dingin udara yang bisa terasa.

Demam adalah pertahanan tubuh terhadap virus flu.

Meskipun terasa tidak nyaman, demam pada dasarnya dapat membantu tubuh Anda melawan flu.

Oleh sebab itu, demam tidak selalu harus direspons dengan konsumsi obat penurun panas atau obat demam.

Pemberian obat dapat dilakukan dengan lebih dulu mempertimbangkan seberapa tinggi suhu tubuh, gejala yang dialami, dan usia orang tersebut.

Demam ringan (37-38 derajat Celcius) biasanya tidak menjadi perhatian untuk orang dewasa atau kebanyakan anak-anak. Mungkin yang terbaik adalah membiarkan demam ringan berjalan dengan sendirinya.

Baca juga: Alasan Tak Boleh Buru-buru Minum Obat Penurun Panas Saat Demam

Namun, jika Anda merasa sangat tidak nyaman atau demamnya mencapai 38,8 derajat Celcius, disarankan untuk sedikit menurunkan demam.

Gunakan tips ini untuk menurunkan demam:

  • Pertimbangkan obat penurun demam yang tepat, seperti acetaminophen, ibuprofen (di atas usia 6 bulan), atau aspirin (hanya untuk orang dewasa)
  • Cobalah mandi air hangat atau mandi seka

Sementara itu, jika berdasarkan pengukuran suhu tubuh melalui rektal, bayi berusia 3 bulan atau lebih muda mengalami demam mencapai 38 derajat Celcius dan pada anak di bawah satu tahun mencapai angka 39 derajat Celcius, sebaiknya mereka dapat dibawa ke dokter.

Pada anak-anak di atas satu tahun dan orang dewasa, suhu di atas 40,5 derajat Celcius perlu dikhawatirkan.

Demam yang sangat tinggi (lebih dari 42 derajat Celcius) dapat menyebabkan kerusakan otak dan dianggap sebagai keadaan darurat medis.

2. Kelelahan

Salah satu gejala paling signifikan yang digambarkan orang-orang ketika mereka terkena flu adalah benar-benar mengalami kelelahan.

Baca juga: 10 Gejala Anemia Defisiensi Besi yang Perlu Diketahui

Anda mungkin tidak akan dapat melakukan aktivitas sehari-hari, dan kelelahan sering kali sangat parah sehingga sulit untuk bangun dari tempat tidur.

Kelelahan ini jauh lebih terasa daripada kelelahan yang mungkin Anda rasakan karena pilek (selesma).

3. Sakit dan nyeri badan

Badan pegal-pegal adalah kondisi yang sering kali dikeluhkan oleh orang-orang yang menderita flu.

Saat mengalami influenza, otot Anda biasanya akan terasa sangat sakit dan terlalu banyak bergerak dapat menyebabkan ketidaknyamanan.

Sakit dan nyeri tubuh lebih sering terjadi pada flu daripada banyak penyakit lainnya.

Baca juga: 14 Penyebab Badan Pegal-pegal Saat Bangun Tidur

4. Batuk

Batuk bisa produktif (menghasilkan lendir) atau non-produktif.

Dengan flu, orang paling sering mengalami batuk kering.

Jika Anda mengalami batuk produktif disertai demam, sebaiknya segera hubungi dokter Anda.

Hal ini penting dilakukan terutama jika Anda pernah mengalami batuk kering, mulai merasa lebih baik, kemudian batuk basah atau produktif disertai demam.

Pasalnya, kondisi tersebut sering dikaitkan dengan infeksi sekunder, seperti pneumonia yang telah berkembang.

5. Sakit kepala

Sakit kepala biasa terjadi pada flu dan bisa sangat parah, menambah tingkat ketidaknyamanan Anda.

Mengambil pereda nyeri yang dijual bebas (OTC) seperti acetaminophen atau ibuprofen dapat membantu.

6. Hidung tersumbat

Hidung tersumbat parah lebih sering terjadi saat Anda pilek, tetapi banyak orang juga akan mengalami “kemacetan” ini dengan flu.

Pada kondisi flu, hidung tersumbat biasanya bersifat ringan.

Baca juga: 9 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

Gejala flu yang lebih jarang terjadi

Dilansir dari Medical News Today, muntah dan diare bisa juga menjadi gejala flu yang perlu diwaspadai. Tapi, dua kondisi ini bukanlah gejala flu yang umum bagi kebanyakan orang. 

Dibanding orang dewasa, anak-anak lebih mungkin mengalami muntah dan diare dengan influenza.

Jika muntah dan diare adalah gejala utama dan paling signifikan, Anda mungkin menderita penyakit perut yang kadang-kadang disebut juga sebagai flu perut.

Meski dinamai flu, flu perut bukan influenza.

Komplikasi flu

Bagi kebanyakan orang, gejala flu sembuh dalam satu hingga dua minggu.

Komplikasi biasanya ringan, seperti infeksi sinus atau telinga.

Baca juga: Telinga: Fungsi, Bagian, dan Cara Menjaga agar Tetap Sehat

Namun, flu bisa menjadi serius dan mengancam jiwa.

Faktanya, dilaporkan ada 12.000 hingga 61.000 kasus kematian akibat influenza di Amerika Serikat setiap tahun.

Komplikasi serius dari flu dapat mencakup:

  • Radang paru-paru
  • Miokarditis, radang jantung
  • Ensefalitis, pembengkakan otak
  • Kegagalan multi-organ
  • Sepsis
  • Memburuknya kondisi medis kronis

Faktor risiko flu

Kelompok orang yang berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi dari flu meliputi:

  • Dewasa berusia 65 tahun ke atas
  • Orang yang sedang hamil
  • Anak-anak di bawah usia 5 tahun
  • Orang dengan kondisi medis kronis seperti asma, diabetes, dan penyakit jantung
  • Mereka yang mengalami masalah dengan sistem imun

Baca juga: 10 Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Kapan harus ke dokter dengan kecurigaan flu?

Jika berdasarkan gejalanya Anda yakin Anda terkena flu, sebaiknya segera hubungi dokter.

Obat antivirus dapat mengurangi keparahan dan durasi flu jika dimulai dalam 48 jam pertama sejak timbulnya gejala.

Dokter mungkin ingin Anda datang untuk memastikan virus influenza dengan rapid test di ruang pemeriksaan atau mungkin langsung meresepkan antivirus hanya berdasarkan gejala dan aktivitas flu di daerah Anda.

Anda juga harus menghubungi dokter jika gejala terus memburuk setelah seminggu, atau Anda mengalami demam atau batuk produktif setelah Anda mulai merasa lebih baik. Ini bisa menunjukkan infeksi sekunder, seperti bronkitis dan pneumonia.

Gejala lain yang memerlukan panggilan ke dokter termasuk nyeri otot yang parah, kelemahan, atau ketidakstabilan, dan kondisi medis kronis yang memburuk.

Baca juga: 3 Penyebab Pneumonia yang Perlu Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau