KOMPAS.com - Gejala flu dapat bervariasi pada masing-masing orang.
Tetapi, kebanyakan orang dengan influenza akan mengalami sejumlah gejala, seperti demam, badan menggigil, sakit kepala, badan pegal-pegal, hidung tersumbat, batuk-batuk, dan kelelahan.
Gejala flu memang mirip dengan pilek biasa (selesma) atau infeksi saluran pernapasan atas lainnya.
Baca juga: Cara Membedakan Gejala Flu Biasa dengan Infeksi Virus Corona
Melansir Health Line, perbedaan utama di antara penyakit ini adalah gejala flu cenderung dapat menyerang dengan cepat.
Dengan flu, Anda biasanya berubah dari merasa baik-baik saja menjadi “sengsara” dalam hitungan jam.
Jika Anda merasa terkena flu, hubungi dokter untuk menentukan tindakan dan pengobatan terbaik untuk Anda.
Obat antivirus yang diminum dalam 48 jam pertama setelah timbulnya gejala dapat mengurangi keparahan dan durasi gejala flu.
Gejala flu cenderung datang dengan cepat dan biasanya berlangsung selama satu atau dua minggu, meskipun terkadang gejala dapat juga bertahan lebih lama sebelum Anda merasa kembali normal.
Berikut ini adalah beberapa gejala umum flu yang penting dikenali:
1. Demam dan badan menggigil
Dilansir dari Very Well Health, demam hampir selalu menyertai flu dan biasanya datang secara tiba-tiba.
Baca juga: Berapa Tinggi Demam yang Jadi Gejala Virus Corona? Ini Kata Dokter
Saat Anda mengalami demam tinggi, Anda juga cenderung akan mengalami kedinginan. Hal ini bisa terjadi karena semakin tinggi suhu tubuh Anda, maka semakin dingin udara yang bisa terasa.
Demam adalah pertahanan tubuh terhadap virus flu.
Meskipun terasa tidak nyaman, demam pada dasarnya dapat membantu tubuh Anda melawan flu.
Oleh sebab itu, demam tidak selalu harus direspons dengan konsumsi obat penurun panas atau obat demam.
Pemberian obat dapat dilakukan dengan lebih dulu mempertimbangkan seberapa tinggi suhu tubuh, gejala yang dialami, dan usia orang tersebut.
Demam ringan (37-38 derajat Celcius) biasanya tidak menjadi perhatian untuk orang dewasa atau kebanyakan anak-anak. Mungkin yang terbaik adalah membiarkan demam ringan berjalan dengan sendirinya.
Baca juga: Alasan Tak Boleh Buru-buru Minum Obat Penurun Panas Saat Demam
Namun, jika Anda merasa sangat tidak nyaman atau demamnya mencapai 38,8 derajat Celcius, disarankan untuk sedikit menurunkan demam.
Gunakan tips ini untuk menurunkan demam:
Sementara itu, jika berdasarkan pengukuran suhu tubuh melalui rektal, bayi berusia 3 bulan atau lebih muda mengalami demam mencapai 38 derajat Celcius dan pada anak di bawah satu tahun mencapai angka 39 derajat Celcius, sebaiknya mereka dapat dibawa ke dokter.
Pada anak-anak di atas satu tahun dan orang dewasa, suhu di atas 40,5 derajat Celcius perlu dikhawatirkan.
Demam yang sangat tinggi (lebih dari 42 derajat Celcius) dapat menyebabkan kerusakan otak dan dianggap sebagai keadaan darurat medis.
2. Kelelahan
Salah satu gejala paling signifikan yang digambarkan orang-orang ketika mereka terkena flu adalah benar-benar mengalami kelelahan.
Baca juga: 10 Gejala Anemia Defisiensi Besi yang Perlu Diketahui
Anda mungkin tidak akan dapat melakukan aktivitas sehari-hari, dan kelelahan sering kali sangat parah sehingga sulit untuk bangun dari tempat tidur.
Kelelahan ini jauh lebih terasa daripada kelelahan yang mungkin Anda rasakan karena pilek (selesma).
3. Sakit dan nyeri badan
Badan pegal-pegal adalah kondisi yang sering kali dikeluhkan oleh orang-orang yang menderita flu.
Saat mengalami influenza, otot Anda biasanya akan terasa sangat sakit dan terlalu banyak bergerak dapat menyebabkan ketidaknyamanan.
Sakit dan nyeri tubuh lebih sering terjadi pada flu daripada banyak penyakit lainnya.
Baca juga: 14 Penyebab Badan Pegal-pegal Saat Bangun Tidur
4. Batuk
Batuk bisa produktif (menghasilkan lendir) atau non-produktif.
Dengan flu, orang paling sering mengalami batuk kering.
Jika Anda mengalami batuk produktif disertai demam, sebaiknya segera hubungi dokter Anda.
Hal ini penting dilakukan terutama jika Anda pernah mengalami batuk kering, mulai merasa lebih baik, kemudian batuk basah atau produktif disertai demam.
Pasalnya, kondisi tersebut sering dikaitkan dengan infeksi sekunder, seperti pneumonia yang telah berkembang.
5. Sakit kepala
Sakit kepala biasa terjadi pada flu dan bisa sangat parah, menambah tingkat ketidaknyamanan Anda.
Mengambil pereda nyeri yang dijual bebas (OTC) seperti acetaminophen atau ibuprofen dapat membantu.
6. Hidung tersumbat
Hidung tersumbat parah lebih sering terjadi saat Anda pilek, tetapi banyak orang juga akan mengalami “kemacetan” ini dengan flu.
Pada kondisi flu, hidung tersumbat biasanya bersifat ringan.
Baca juga: 9 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat Secara Alami dan dengan Bantuan Obat
Dilansir dari Medical News Today, muntah dan diare bisa juga menjadi gejala flu yang perlu diwaspadai. Tapi, dua kondisi ini bukanlah gejala flu yang umum bagi kebanyakan orang.
Dibanding orang dewasa, anak-anak lebih mungkin mengalami muntah dan diare dengan influenza.
Jika muntah dan diare adalah gejala utama dan paling signifikan, Anda mungkin menderita penyakit perut yang kadang-kadang disebut juga sebagai flu perut.
Meski dinamai flu, flu perut bukan influenza.
Bagi kebanyakan orang, gejala flu sembuh dalam satu hingga dua minggu.
Komplikasi biasanya ringan, seperti infeksi sinus atau telinga.
Baca juga: Telinga: Fungsi, Bagian, dan Cara Menjaga agar Tetap Sehat
Namun, flu bisa menjadi serius dan mengancam jiwa.
Faktanya, dilaporkan ada 12.000 hingga 61.000 kasus kematian akibat influenza di Amerika Serikat setiap tahun.
Komplikasi serius dari flu dapat mencakup:
Kelompok orang yang berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi dari flu meliputi:
Baca juga: 10 Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Jika berdasarkan gejalanya Anda yakin Anda terkena flu, sebaiknya segera hubungi dokter.
Obat antivirus dapat mengurangi keparahan dan durasi flu jika dimulai dalam 48 jam pertama sejak timbulnya gejala.
Dokter mungkin ingin Anda datang untuk memastikan virus influenza dengan rapid test di ruang pemeriksaan atau mungkin langsung meresepkan antivirus hanya berdasarkan gejala dan aktivitas flu di daerah Anda.
Anda juga harus menghubungi dokter jika gejala terus memburuk setelah seminggu, atau Anda mengalami demam atau batuk produktif setelah Anda mulai merasa lebih baik. Ini bisa menunjukkan infeksi sekunder, seperti bronkitis dan pneumonia.
Gejala lain yang memerlukan panggilan ke dokter termasuk nyeri otot yang parah, kelemahan, atau ketidakstabilan, dan kondisi medis kronis yang memburuk.
Baca juga: 3 Penyebab Pneumonia yang Perlu Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.