KOMPAS.com - Susah tidur nyenyak di malam hari dapat mengurangi kualitas istirahat.
Imbasnya, orang jadi gampang lelah saat menjalankan aktivitas keesokan harinya.
Dilansir dari Medical News Today, fase tidur normal akan melewati beberapa tahapan, mulai dari non-rapid eye movement (REM), tidur ringan, sampai tidur nyenyak.
Baca juga: 3 Cara Meditasi yang Benar untuk Mengatasi Susah Tidur
Dalam kondisi normal, orang yang sudah tidur nyenyak butuh pemantik yang signifikan agar terbangun.
Misalkan lewat teriakan suara alarm atau mengguncang-guncangkan tubuh berulang kali.
Tapi, orang yang susah tidur nyenyak bisa dengan mudah terbangun lantaran pemantik ringan seperti aroma tertentu, suara kipas angin yang tenang, atau bias cahaya dari luar kamar.
Berikut beberapa penyebab susah tidur nyenyak di malam hari yang membuat seseorang mudah terbangun ketika istirahat:
Melansir Bustle, semakin tinggi level stres dan kecemasan, orang jadi semakin susah tidur nyenyak di malam hari.
Otak manusia dirancang dapat membedakan hal secara rasional ketika terjaga. Lain halnya saat tidur. Otak sulit memilah kekhawatiran atau ancaman saat tidur.
Untuk itu, pastikan pikiran jernih dan lebih rileks sebelum tidur. Jika kamu memiliki masalah kecemasan, segera konsultasikan ke terapis.
Selain itu, kurangi stres dan kecemasan sebelum tidur dengan melakukan relaksasi, latihan pernapasan dalam, atau belajar meditasi.
Baca juga: Penyebab Ibu Hamil Susah Tidur dan Cara Mengatasinya
Kelenjar tiroid yang terlalu aktif juga bisa jadi penyebab susah tidur nyenyak di malam hari.
Kelenjar tiroid yang terlalu aktif dapat memicu stimulasi berlebihan pada sistem saraf. Imbasnya, detak jantung dapat meningkat dan seseorang gampang cemas.
Akibatnya, tak jarang orang yang punya gangguan kelenjar tiroid jadi susah tidur nyenyak di malam hari.
Terkadang, alasan kenapa susah tidur nyenyak di malam hari juga bisa berasal dari rasa lapar.