KOMPAS.com - Pernahkah Anda mendengar mengenai vitamin sinar matahari? Julukan ini disematkan untuk vitamin D.
Julukan tersebut muncul karena sifat vitamin ini yang memang dapat diproduksi kulit secara alami saat langsung terkena sinar matahari.
Baca juga: 5 Efek Kelebihan Vitamin D yang Perlu Diwaspadai
Selain dari paparan langsung sinar matahari, kita juga bisa mendapatkannya melalui makanan dan suplemen.
Melansir dari NHS, beberapa makanan sumber vitamin D yang baik misalnya saja salmon, sarden, mackerel, daging merah, hati, serta kuning telur.
Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan kelainan bentuk tulang seperti rakhitis pada anak-anak.
Pada orang dewasa, kekurangan vitamin D ini juga bisa menyebabkan osteoporosis dan osteomalacia yaitu kondisi tulang rapuh sehingga rentan bengkok atau patah.
Vitamin D memiliki peran yang sangat penting bagi tubuh. Mulai dari menjaga kesehatan tulang dan gigi hingga melindungi dari berbagai penyakit dan kondisi.
Berikut beberapa manfaat vitamin D yang sayang untuk dilewatkan.
Selain manfaat utamanya untuk mengatur penyerapan kalsium dan fosfor pada tubuh, jenis vitamin ini juga memfasilitasi fungsi kekebalan tubuh yang normal.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of American Medical Association pada 2006 menunjukkan bahwa kadar vitamin D yang cukup dalam tubuh dapat mengurangi risiko multiple scleriosis.
Baca juga: Pentingkah Memberi Suplemen Vitamin D untuk Bayi?
Penelitian lain yang terbit pada jurnal Circulation tahun 2008 menunjukkan vitamin D berperan dalam mengurangi peluang terkena penyakit jantung.
Temuan dalam riset yang terbit pada American Journal of Clinical Nutrition tahun 2010 menunjukkan vitamin D mengurangi kemungkinan Anda terkena flu.
Hasil serupa juga didapatkan pada temuan yang terbit pada International Journal of Molecular Sciences tahun 2018.
Sebuah temuan dalam Journal of Internal Medicine tahun 2008 menunjukkan efek vitamin D dalam mengatur suasana hati dan menangkal depresi.
Penelitian terhadap orang dengan fibromyalgia yang terbit dalam Clinical Rheumatology tahun 2006 menemukan bahwa kekurangan vitamin D lebih sering terjadi pada mereka yang mengalami gangguan kecemasan dan depresi.
Salah satu manfaat vitamin D yang tidak disangka-sangka adalah membantu menurunkan berat badan.
Dalam penelitian di British Journal of Nutrition tahun 2008, peneliti menemukan orang yang mengonsumsi suplemen kalsium dan vitamin D mampu menekan nafsu makan.
Baca juga: Waspadai, Bahaya Konsumsi Vitamin D Berlebihan
Selain itu, pada orang yang mengalami kelebihan berat badan, konsumsi vitamin D dalam menekan risiko penanda sakit jantung. Hal ini dipublikasikan dalam The American Journal of Clinical Nutrition tahun 2009.
Melansir dari Medical News Today, kekurangan vitamin D juga dikaitkan dengan tekanan darah tinggi pada anak-anak.
Riset dalam Journal of Hypertension tahun 2018 menemukan hubungan antara vitamin D yang rendah dengan kekakuan arteri pada anak
American Academy of Allergy Asthma and Immunology (AAAAI) menunjukkan bahwa bukti menunjukkan hubungan antara paparan vitamin D yang rendah danpeningkatan risiko sensitivitas alergi.
Temuan dalam Journal of Midwifery and Women's Health tahun 2019 menemukan kekurangan vitamin D berpengaruh pada kelahiran prematur dan preeklampsia pada ibu hamil.
Beberapa dokter juga mengaitkan status vitamin D yang buruk pada diabetes gestasional dan vaginosis bakteri pada ibu hamil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.