Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/07/2021, 18:01 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Gangguan spektrum autisme atau autism spectrum disorder (ASD) adalah kondisi perkembangan seumur hidup yang dapat mempengaruhi aspek bahasa, interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku.

Sampai saat ini belum diketahui penyebab seseorang mengalami ASD, para peneliti masih terus mempelajarinya.

Merangkum dari Medical News Today, pada dasarnya, gejala autisme mulai muncul pada masa bayi dan anak usia dini.

Baca juga: Punya Gejala Serupa, Apa Beda Sindrom Asperger dan Autisme?

Anak autis dapat mengalami berbagai gejala, tergantung pada jenis ASD dan tingkat keparahannya.

Gejala autisme pada anak berusia 4 tahun

ASD adalah kondisi seumur hidup yang muncul pada masa bayi dan anak usia dini.

Kondisi tersebut mempengaruhi sekitar 1 dari 54 anak-anak dan empat kali lebih banyak terjadi pada anak laki-laki daripada anak perempuan.

Banyak anak autis menunjukkan gejala pada usia 12-18 bulan, sementara beberapa gejala menjadi lebih jelas seiring bertambahnya usia.

Namun, tak menutup kemungkinan gejala muncul saat anak menginjak usia 4 tahun.

Berikut ini beberapa gejala autisme yang muncul pada anak berusia 4 tahun.

1. Perbedaan dalam komunikasi verbal

Anak autis mungkin memiliki gaya komunikasi verbal yang berbeda, dibandingkan dengan teman sebayanya yang tidak memiliki ASD.

Baca juga: Penyebab Autisme dan Faktor Risikonya

Seorang anak autis 4 tahun mungkin mengalami beberapa gejala berikut.

  • tidak menanggapi ketika dipanggil dengannama mereka
  • berbicara dengan suara monoton
  • terus mengulang kata atau frasa
  • lupa pada bahasa yang digunakan sebelumnya
  • mengalami kesulitan dengan komunikasi dua arah
  • kesulitan memulai percakapan dengan teman-temannya
  • cenderung menafsirkan informasi secara harfiah, yang mungkin tampak seperti ketidakmampuan untuk memahami lelucon atau sarkasme
  • mengalami kesulitan dalam mengomunikasikan pikiran dan perasaan mereka

2. Perbedaan dalam komunikasi nonverbal

Anak-anak autis juga dapat terlibat dalam komunikasi nonverbal secara berbeda dari rekan-rekan mereka yang tidak memiliki ASD.

Mereka mungkin mengalami beberapa gejala berikut.

  • mengalami kesulitan melakukan kontak mata
  • cenderung tidak menunjuk pada hal-hal yang diperhatikan atau dilihat ketika diarahkan oleh orang lain
  • tidak suka berpelukan dan jenis kontak fisik lainnya

Baca juga: Autisme: Ciri-ciri, Penyebab, dan Cara Menangani

3. Perbedaan dalam bermain

Seorang anak autis berusia 4 tahun mungkin memiliki gaya bermain yang berbeda dari teman sebayanya.

Mereka mungkin mengalami beberapa hal berikut.

  • lebih suka menghabiskan waktu sendirian
  • memiliki minat atau keterikatan yang luar biasa intens pada permainan, mainan, objek, atau topik tertentu
  • memiliki afinitas yang kuat untuk organisasi dan ritual, seperti mengatur mainan dalam urutan tertentu atau menghitungnya berulang-ulang
  • memiliki masalah dengan permainan imajinatif
  • mengalami kesulitan memahami aturan perilaku konvensional yang dapat menyebabkan mereka berperilaku tidak tepat
  • mengalami kesulitan mempertahankan persahabatan

4. Perbedaan perilaku lain

Anak-anak autis juga mungkin lebih mungkin daripada teman sebayanya untuk menunjukkan beberapa perilaku berulang, seperti:

  • oleng
  • berputar-putar
  • menggaruk
  • menghidupkan dan mematikan sesuatu secara berulang.

Baca juga: Terapi Pelihara Kucing Ampuh Tingkatkan Kemampuan Sosial Anak Autisme

Mereka juga menunjukkan perilaku berikut.

  • hiperaktif
  • impulsif
  • ledakan emosi, terutama dalam menanggapi kelebihan sensorik, invasi ruang pribadi, dan perubahan rutinitas

Merawat anak autis

Jika orang tua atau pengasuh percaya bahwa anak mereka memiliki autisme, mereka harus membuat janji dengan penyedia layanan kesehatan untuk anak mereka.

Dokter dapat membuat rujukan ke dokter atau ahli saraf anak yang berspesialisasi dalam mengidentifikasi dan mengobati ASD pada anak-anak.

Mereka akan melakukan penilaian komprehensif terhadap gejala dan perilaku anak.

Sementara itu, merawat anak autis dapat menghadirkan tantangan.

Baca juga: Diabetes Tipe 1 Pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Komplikasi

Strategi berikut dapat membantu meningkatkan kualitas hidup anak dan pengasuhnya:

  • Menciptakan zona aman: Anak-anak autis mungkin memerlukan dukungan ekstra untuk merasa aman dan tenteram di rumah mereka. Penyedia layanan kesehatan yang mengenal anak dapat menyarankan cara khusus untuk menciptakan lingkungan rumah yang aman.
  • Memberikan konsistensi: Struktur dan rutinitas itu penting dan dapat membantu mendukung pembelajaran dan perkembangan anak. Ini dapat membantu untuk mengembangkan jadwal harian yang ketat untuk berbagai kegiatan.
  • Membantu mengantisipasi perubahan: Beri anak peringatan dini tentang setiap perubahan pada rutinitas mereka. Menggunakan foto atau gambar dapat membantu mengomunikasikan perubahan yang akan datang ini.
  • Memberikan penguatan positif: Hadiahi anak untuk perilaku dan kemajuan positif, bahkan jika kemajuannya tampak kecil.
  • Menghindari kelebihan sensorik: Beberapa anak autis sensitif terhadap suara keras, warna-warna cerah, atau lampu berkedip, dan itu harus dihindari.
  • Menjadi fleksibel dengan komunikasi: Jika anak mengalami kesulitan mengomunikasikan perasaan atau niat mereka, orang tua dapat membantu untuk bekerja dengan anak dalam mengembangkan gerak tubuh atau ekspresi wajah untuk mengomunikasikan hal-hal, seperti isyarat "Tolong!".
  • Ajaklah keluar: Pada awalnya, mungkin sulit untuk membuat anak autis mengunjungi tempat-tempat baru, tetapi pergi keluar rumah dapat membantu membangun kepercayaan diri mereka dan meningkatkan kualitas hidup anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau