Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbahaya bagi Kesehatan, Jangan Mencuci Daging Sebelum Dimasak

Kompas.com - 20/07/2021, 16:30 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Daging mengandung bakteri yang berbahaya jika masuk ke dalam tubuh.

Karena itu, beberapa orang mencuci daging sebelum mengolahnya.

Namun, cara ini ternyata tidak perlu dan bahkan berpotensi membahayakan kesehatan.

Secara umum, mencuci daging adalah ide yang buruk.

Melansir dari Medical News Today, mencuci daging tidak akan membunuh semua bakteri, tetapi akan meningkatkan risiko penyebaran bakteri yang berpotensi berbahaya.

Bakteri hadir dalam cairan yang terdapat dalam daging mentah.

Campylobacter dan Salmonella adalah dua jenis bakteri yang biasa mencemari daging.

Mencoba mencuci daging dapat menyebabkan bakteri ini menyebar ke peralatan atau permukaan memasak lainnya.

Baca juga: 7 Efek Kebanyakan Makan Daging Merah bagi Kesehatan

Mereka juga dapat berpindah ke tangan dan pakaian seseorang atau bersentuhan dengan makanan lain.

Kontaminasi silang ini dapat menyebabkan bakteri masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan penyakit, seperti keracunan makanan .

Sulit untuk menghilangkan beberapa jenis bakteri dari daging mentah, bahkan dengan mencucinya berkali-kali.

Beberapa orang merendam daging dalam air asin sebelum dimasak, tetapi ini tidak berpengaruh pada keamanan pangan, dan masih ada risiko kontaminasi silang selama proses.

Memasak daging pada suhu tinggi sudah cukup untuk membunuh semua bakteri.

Setidaknya, ketika memasak, suhu yang digunakan adalah 62 °C ke atas.

Selain itu, apabila ingin membekukan daging, tidak perlu mencuci daging sebelum dibekukan.

Melakukan hal ini dapat meningkatkan risiko kontaminasi silang dengan cara yang sama.

Anda hanya perlu menyimpan daging dalam suhu di bawah -18 °C.

Pada suhu ini, bakteri akan menjadi tidak aktif, dan dalam keadaan ini, mereka tidak berbahaya dan tidak dapat tumbuh.

Dalam pengolahannya, setelah daging dikeluarkan dari freezer, daging hanya perlu dicairkan, kemudian langsung dimasak.

Baca juga: Selain Daging, Ini 4 Sumber Protein Terbaik

Mengonsumsi daging beku aman setelah waktu yang lama.

Namun, kualitas dan rasanya akan menurun seiring waktu.

Setelah mencairkan daging, bakteri dapat tumbuh di atasnya dengan kecepatan yang sama seperti sebelum dibekukan.

Gejala ketika terinfeksi bakteri

Kontaminasi silang adalah risiko utama mencuci daging.

Bakteri yang ada pada daging dapat menyebabkan penyakit jika masuk ke dalam tubuh.

Bakteri Campylobacter dapat tumbuh pada banyak jenis daging.

Infeksi Campylobacter adalah bakteri penyebab utama gastroenteritis, yakni salah satu bentuk diare yang banyak dialami di dunia.

Baca juga: Hobi Konsumsi Daging Mentah, Waspadai Brucellosis

Gejala yang paling umum dari infeksi ini adalah diare yang sering mengandung darah. Gejala lain termasuk:

  • sakit perut
  • demam
  • sakit kepala
  • mual
  • muntah

Gejala-gejala ini biasanya berlangsung selama 3–6 hari.

Bakteri lain yang biasa terdapat pada daging adalah Salmonella.

Gejala infeksi Salmonella mirip dengan infeksi Campylobacter.

Dalam beberapa kasus, infeksi Salmonella bisa serius dan terkadang memerlukan perawatan di rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Health
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Health
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Health
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
Health
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Health
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
Health
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Health
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Health
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
Health
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
Health
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Health
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau