Melakukan hal ini dapat meningkatkan risiko kontaminasi silang dengan cara yang sama.
Anda hanya perlu menyimpan daging dalam suhu di bawah -18 °C.
Pada suhu ini, bakteri akan menjadi tidak aktif, dan dalam keadaan ini, mereka tidak berbahaya dan tidak dapat tumbuh.
Dalam pengolahannya, setelah daging dikeluarkan dari freezer, daging hanya perlu dicairkan, kemudian langsung dimasak.
Baca juga: Selain Daging, Ini 4 Sumber Protein Terbaik
Mengonsumsi daging beku aman setelah waktu yang lama.
Namun, kualitas dan rasanya akan menurun seiring waktu.
Setelah mencairkan daging, bakteri dapat tumbuh di atasnya dengan kecepatan yang sama seperti sebelum dibekukan.
Kontaminasi silang adalah risiko utama mencuci daging.
Bakteri yang ada pada daging dapat menyebabkan penyakit jika masuk ke dalam tubuh.
Bakteri Campylobacter dapat tumbuh pada banyak jenis daging.
Infeksi Campylobacter adalah bakteri penyebab utama gastroenteritis, yakni salah satu bentuk diare yang banyak dialami di dunia.
Baca juga: Hobi Konsumsi Daging Mentah, Waspadai Brucellosis
Gejala yang paling umum dari infeksi ini adalah diare yang sering mengandung darah. Gejala lain termasuk:
Gejala-gejala ini biasanya berlangsung selama 3–6 hari.
Bakteri lain yang biasa terdapat pada daging adalah Salmonella.
Gejala infeksi Salmonella mirip dengan infeksi Campylobacter.
Dalam beberapa kasus, infeksi Salmonella bisa serius dan terkadang memerlukan perawatan di rumah sakit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.