Sikap mental yang ditandai dengan sikap tenang, terukur, mencari tahu apa yang harus dilakukan dan memberikan respons yang tepat dan wajar.
Sikap responsif dapat dikembangkan agar tidak terjadi masalah kesehatan jiwa dan psikososial.
Sikap reaktif merupakan sikap mental yang ditandai dengan reaksi yang cepat, tegang, agresif terhadap keadaan yang terjadi dan menyebabkan kecemasan dan kepanikan.
Sikap reaktif ini dapat dikendalikan dengan cara mencari berbagai info atau masukan dari banyak orang sebelum mengambil keputusan.
Baca juga: Kopi Bantu Ringankan Gejala Depresi, Kok Bisa?
Kegiatan keluarga yang konstruktif semakin menguatkan ikatan emosional dan keluarga semakin harmonis.
Keluarga dapat merencanakan kegiatan belajar, beribadah, bermain, bercakap-cakap dan berkreasi bersama.
Pandemi Covid-19 membuat banyak kegiatan kini dilakuka secara daring, mulai dari sekolah, kuliah, hingga bekerja.
Hal ini bisa menimbulkan kebosanan atau kejenuhan, sehingga mengakibatkan
meningkatnya stress.
Untuk mengatasinya, sekolah dan kampus dapat mengorganisasikan proses pembelajaran yang menarik dan komunikatif seperti voice note atau video mengajar, pertemuan lewat daring yang santai dan fleksibel, serta dapat menggunakan surel dan media sosial.
Di tempat kerja, Anda bisa membuat jadwal bekerja yang fleksibel, sehingga membuat lebih nyaman dalam bekerja untuk mencegah penurunan imunitas karyawannya.
Pimpinan juga harus memiliki protokol standar kesehatan dan keselamatan dalam bekerja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.