Orang semakin enggan bertemu dengan orang lain dan muncul curiga orang lain dapat
menularkan.
Perasaan ini akan memberikan respons pada tubuh untuk cepat melakukan perlindungan untuk memastikan keamanan.
Gejala awal yang terjadi adalah khawatir, gelisah, panik, takut mati, takut kehilangan kontrol, takut tertular, dan mudah tersinggung.
Jantung berdebar lebih kencang, nafas sesak, pendek dan berat, mual, kembung, diare, sakit kepala, pusing, kulit terasa gatal, kesemutan, otot otot terasa tegang, dan sulit tidur yang berlangsung selama dua minggu atau lebih.
Berdasarkan Pedoman dari Kementrian Kesehatan Indonesia, berikut langkah pencegahan gangguan kesehatan mental selama pandemi Covid-19:
Sikap mental yang ditandai dengan sikap tenang, terukur, mencari tahu apa yang harus dilakukan dan memberikan respons yang tepat dan wajar.
Sikap responsif dapat dikembangkan agar tidak terjadi masalah kesehatan jiwa dan psikososial.
Sikap reaktif merupakan sikap mental yang ditandai dengan reaksi yang cepat, tegang, agresif terhadap keadaan yang terjadi dan menyebabkan kecemasan dan kepanikan.
Sikap reaktif ini dapat dikendalikan dengan cara mencari berbagai info atau masukan dari banyak orang sebelum mengambil keputusan.
Baca juga: Kopi Bantu Ringankan Gejala Depresi, Kok Bisa?
Kegiatan keluarga yang konstruktif semakin menguatkan ikatan emosional dan keluarga semakin harmonis.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.