Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai, Makanan Tinggi Purin Tak Hanya Bisa Menyebabkan Asam Urat

Kompas.com - 02/08/2021, 19:30 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Purin adalah molekul yang terbentuk dari atom karbon dan nitrogen.

Molekul ini bisa ditemukan di sel-sel semua makhluk hidup, termasuk manusia, hewan, dan tanaman sehingga menghindari purin sepenuhnya mustahil untuk dilakukan.

Dilansir dari Medical News Today, pada tubuh manusia, purin bisa dibagi menjadi dua jenis, yakni purin endogen dan purin eksogen.

Baca juga: Berapa Kadar Asam Urat Normal dalam Darah?

Purin eksogen diserap oleh tubuh melalui makanan yang dimakan, sedangkan purin endogen dibuat langsung oleh tubuh sendiri.

Ketika purin endogen dan eksogen diproses oleh tubuh, produk sampingannya adalah asam urat.

Pada umumnya, sekitar 90 persen asam urat bisa diserap kembali oleh tubuh dan sisanya dibuang lewat urine dan kotoran.

Asam urat tinggi terjadi ketika tubuh tidak bisa memproses purin secara optimal sehingga ada terlalu banyak asam urat di dalam darah.

Jika asam urat tetap berada di dalam tubuh terlalu lama, hal itu dapat mengkristal di dalam persendian atau menyebabkan penyakit asam urat atau gout.

Penumpukan kristal ini bisa menyebabkan peradangan, pembengkakan, dan rasa sakit parah.

Penyakit asam urat dapat terjadi pada sendi mana pun, seperti di jari kaki, pergelangan kaki, lutut, dan paling sering di jempol kaki.

Oleh karena itu, penting untuk membatasi jumlah purin yang kita konsumsi.

Baca juga: 4 Tahapan Gejala Asam Urat yang Perlu Diwaspadai

Makanan tinggi purin bukan hanya bisa menyebabkan penyakit asam urat

Merangkum WebMD, konsumsi terlalu banyak purin secara teratur ternyata bukan saja berisiko menyebabkan penyakit asam urat.

Ada beberapa masalah kesehatan lain yang bisa muncul akibat keseringan konsumsi makanan tinggi purin.

Apa saja itu?

1. Peningkatan risiko diabetes

Asupan purin yang berlebihan dapat menyebabkan hiperurisemia, suatu kondisi yang disebabkan ketika ada terlalu banyak asam urat dalam aliran darah.

Para peneliti telah menemukan bahwa kadar asam urat yang tinggi dalam tubuh berkorelasi dengan peningkatan risiko diabetes.

Baca juga: 9 Gejala Awal Diabetes Tipe 2 yang Perlu Diwaspadai

2. Batu ginjal

Terlalu banyak purin dalam tubuh dapat menyebabkan asam urat di ginjal mengkristal dan mengeras, sehingga menyebabkan batu ginjal.

Kasus batu ginjal yang serius bisa sangat menyakitkan dan bahkan mungkin memerlukan intervensi bedah untuk menghilangkan seluruhnya.

Makanan yang mengandung purin tinggi

Purin sangat lazim ditemui pada konsumsi makanan sehari-hari, namun tergantung pada diet Anda, Anda mungkin mengonsumsi terlalu banyak.

Jika Anda cenderung mengalami hiperurisemia atau risiko kesehatan terkait lainnya, Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk mengurangi asupan purin atau mencari pilihan makanan alternatif.

Berikut adalah beberapa makanan yang mengandung purin tinggi untuk diwaspadai:

1. Jeroan

Meskipun termasuk sumber nutrisi yang baik dalam konteks lain, daging organ atau jeroan sangat tinggi purin dan harus dihindari oleh siapa pun yang ingin makan makanan yang lebih ramah asam urat.

2. Alkohol

Berbagai jenis alkohol cenderung memiliki kadar purin yang tinggi.

Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Purin Tinggi

3. Makanan laut

Ikan sarden dan teri (anchovy) memiliki kadar purin tertinggi di antara berbagai jenis ikan laut.

4. Minuman manis

Berbagai penelitian telah membuktikan hubungan antara hiperurisemia, asam urat, dan kondisi serupa dengan konsumsi gula yang berlebihan.

Purin yang ditemukan dalam sirup jagung fruktosa tinggi khususnya, berkorelasi dengan peningkatan deposit kristal dan gejala yang terkait.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau