Sementara itu, stroke hemoragik lebih jarang terjadi dan melibatkan pendarahan di otak.
Seseorang mungkin mengalami serangan iskemik transien (TIA), atau " stroke ringan ".
Ini mungkin mengalami gejala seperti stroke jangka pendek dan mereka dapat berfungsi sebagai tanda peringatan untuk stroke.
Berikut ini beberapa gejala awal stroke yang paling umum dialami.
Baca juga: Benarkah Covid-19 Dapat Meningkatkan Risiko Stroke?
Gejala lain dari stroke meliputi:
Seseorang yang mengalami stroke mungkin menunjukkan beberapa gejala atau hanya satu, seperti kelemahan satu sisi.
Gejala pembekuan darah di otak tak hanya sakit kepala. Penderita juga bisa merasakan gangguan penglihatan sampai koordinasi tubuh.
Stroke memotong aliran darah ke otak, merampas sel-sel otak dari oksigen dan nutrisi.
Jika seseorang tidak mendapatkan penanganan medis cepat, mereka berisiko mengalami kerusakan otak permanen atau kematian.
Hasil dari studi tahun 2005 menunjukkan bahwa pria yang pernah mengalami stroke dapat meninggalkan rumah sakit dengan kecacatan yang lebih sedikit daripada wanita.
Setelah stroke, pria juga cenderung memiliki tingkat aktivitas harian yang lebih tinggi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.