Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan karena Makhluk Halus, Inilah Penyebab Wanita Alami 'Gancet'

Kompas.com - 14/08/2021, 21:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Gancet atau dalam bahasa medis disebut sebagai vaginismus merupakan suatu kondisi yang melibatkan kejang otot pada otot dasar panggul.

Melansir dari Medical News Today, kondisi ini bisa menyebabkan hubungan seksual menjadi menyakitkan, sulit, atau tidak mungkin.

Bahkan, perempuan tidak bisa menjalani pemeriksaan ginekologi dan menggunakan tampon.

Saat Anda mencoba memasukkan benda seperti tampon, penis, atau spekulum ke dalam vagina, benda itu akan mengencang karena kontraksi otot dasar panggul yang tidak disengaja.

Baca juga: Penyebab Vagina Gatal saat Menstruasi

Hal ini menyebabkan kejang otot umum, nyeri, dan penghentian sementara pernapasan.

Kelompok otot yang paling umum terkena adalah kelompok otot pubococcygeus (PC).

Otot-otot ini bertanggung jawab untuk buang air kecil, hubungan seksual, orgasme, buang air besar, dan melahirkan.

Apabila tidak ditangani secara benar, kondisi ini bisa semakin memburuk.

Adapun seorang wanita yang mengalami gancet akan merasakan gejala berikut.

  • hubungan seksual yang menyakitkan (dispareunia) dengan rasa sesak dan nyeri yang mungkin membakar atau menyengat
  • penetrasi menjadi sulit atau tidak mungkin
  • nyeri seksual jangka panjang dengan atau tanpa penyebab yang diketahui
  • rasa sakit saat memasukkan tampon
  • nyeri saat pemeriksaan ginekologi
  • kejang otot umum atau berhentinya pernapasan selama upaya hubungan seksual

Ada beberapa penyebab seorang wanita mengalami vaginismus.

Baca juga: 5 Penyebab Vagina Sakit Setelah Berhubungan Seks dan Cara Mengatasinya

Biasanya disebabkan oleh stres, fisik, stres emosional, atau keduanya.

Stres emosional yang dapat menyebabkan gancet adalah sebagai berikut.

  • ketakutan, misalnya, rasa sakit atau kehamilan
  • kecemasan, tentang performa seks atau karena rasa bersalah
  • masalah hubungan, misalnya memiliki pasangan yang kasar
  • peristiwa kehidupan yang traumatis, termasuk pemerkosaan atau riwayat pelecehan
  • pengalaman masa kanak-kanak, seperti penggambaran seks saat tumbuh dewasa atau paparan gambar seksual

Sementara itu, pemicu fisik antara lain sebagai berikut.

  • infeksi, seperti infeksi saluran kemih (ISK) atau infeksi jamur
  • kondisi kesehatan, seperti kanker atau lichen sclerosis
  • persalinan
  • mati haid
  • operasi panggul
  • foreplay yang tidak memadai
  • pelumasan vagina yang tidak mencukupi
  • efek samping obat

Baca juga: Alasan Kenapa Wanita Tak Perlu Menggunakan Parfum Vagina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau