Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Gejala Dislipidemia yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 17/08/2021, 16:30 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Gejala dislipidemia penting dikenali untuk mendukung diagnosis dini dan pengobatan sesegera mungkin atas masalah kesehatan ini.

Dislipidemia adalah kondisi ketika kadar dari satu atau lebih jenis lipid (lemak) dalam darah tidak sehat.

Melansir Health Line, darah Anda setidaknya mengandung tiga jenis lipid utama, yakni:

  • High-density lipoprotein (HDL)
  • Low-density lipoprotein (LDL)
  • Trigliserida

Baca juga: Berapa Kadar Trigliserida Normal dalam Darah?

Jika Anda menderita dislipidemia, biasanya itu berarti kadar LDL atau trigliserida Anda terlalu tinggi. Ini juga bisa berarti kadar HDL Anda terlalu rendah.

Kolesterol LDL selama ini dianggap sebagai jenis kolesterol jahat karena dapat menumpuk dan membentuk gumpalan atau plak di dinding arteri Anda.

Sedangkan HDL sering disebut sebagai kolesterol baik karena dapat membantu menghilangkan LDL dari darah Anda.

Sementara itu, trigliserida berasal dari kalori yang Anda makan tetapi tidak langsung terbakar.

Trigliserida disimpan dalam sel lemak. Senyawa ini dilepaskan sebagai energi saat Anda membutuhkannya.

Jika Anda makan lebih banyak kalori daripada yang Anda bakar, Anda bisa mendapatkan penumpukan trigliserida.

Gejala dislipidemia

Dilansir dari Medical News Today, kecuali parah, kebanyakan orang dengan dislipidemia seringkali tidak menyadari bahwa mereka mengalami masalah kesehatan ini.

Baca juga: Berapa Kadar Kolesterol Normal dalam Darah?

Seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi tidak memiliki gejala yang jelas.

Seorang dokter biasanya akan mendiagnosis dislipidemia selama tes darah rutin atau tes untuk kondisi lain.

Namun, dislipidemia tetap saja bisa menyebabkan penyakit kardiovaskular yang dapat bersifat simtomatis (menunjukkan gejala).

Dislipidemia yang parah atau tidak diobati dapat menyebabkan kondisi lain, termasuk penyakit arteri koroner dan penyakit arteri perifer.

Penyakit arteri koroner dan penyakit arteri perifer ini perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan komplikasi kesehatan serius, termasuk serangan jantung dan stroke.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau