Kelompok berisiko tinggi lainnya untuk terkena kanker usus besar adalah orang-orang keturunan Eropa Timur.
Baca juga: 7 Gejala Kanker Usus Besar pada Pria
3. Mengalami kegemukan atau obesitas
Hubungan antara kanker usus besar dan obesitas sangat kuat.
Secara keseluruhan, orang yang mengalami obesitas memiliki kemungkinan lebih dari 30 persen untuk mengembangkan jenis kanker ini daripada orang dengan berat badan normal.
Aktivitas fisik yang teratur sebenarnya dapat melindungi Anda dari kanker usus besar
4. Alami diabetes tipe 2
Penelitian secara konsisten menunjukkan hubungan antara diabetes tipe 2 dan perkembangan kanker usus besar.
Selain itu, risiko kanker usus besar dilaporkan meningkat untuk orang dengan diabetes tipe 2 yang telah mengalami obesitas setidaknya selama empat tahun.
Baca juga: 9 Gejala Awal Diabetes Tipe 2 yang Perlu Diwaspadai
5. Riwayat pribadi polip usus besar
Polip usus besar adalah pertumbuhan abnormal pada lapisan usus besar.
Paling umum, kanker usus besar berkembang dari polip adenomatosa, dengan adenokarsinoma menjadi jenis kanker kolorektal yang paling umum.
Polip adenomatosa dapat berupa vili (seperti pelepah atau daun), menonjol, atau datar.
Hampir semua kanker usus besar berkembang dari polip adenomatosa. Memiliki satu atau lebih polip adenomatosa dilaporkan bisa meningkatkan risiko terkena kanker usus besar.
Risiko ini semakin tinggi jika semakin besar polip, semakin banyak polip yang Anda miliki, dan jika polip menunjukkan displasia (mengandung beberapa sel yang tampak abnormal).
Keuntungannya adalah ketika polip ini ditemukan dan diangkat melalui kolonoskopi, mereka tidak lagi memiliki kesempatan untuk menjadi kanker.
6. Runya riwayat pribadi penyakit radang usus
Penyakit radang usus adalah kondisi ketika sistem pencernaan, terutama usus, mengalami peradangan.
Kondisi yang termasuk penyakit radang usus termasuk kolitis ulserativa dan penyakit Crohn.
Baca juga: 3 Penyebab Penyakit Celiac yang Perlu Diwaspadai
Sementara, keduanya terkait dengan perkembangan kanker usus besar, dan risikonya meningkat semakin lama seseorang menderita penyakir radang usus.
Misalnya, menurut satu analisis, kanker kolorektal terjadi pada 0,4 persen orang dengan kolitis ulserativa dalam periode 10 tahun dan hingga 5,3 persen dalam waktu 20 tahun.
Selain durasi penyakit, orang dengan kolitis (radang usus besar) yang lebih luas memiliki risiko lebih tinggi.
Lebih khusus lagi, orang yang seluruh usus besarnya sakit (disebut pan-kolitis) memiliki risiko tertinggi terkena kanker usus besar.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang menderita kolitis ulserativa hampir dua setengah kali lebih mungkin terkena kanker kolorektal daripada mereka yang tidak menderita kolitis ulserativa.
Sementara, orang-orang yang menderita kolitis luas dilaporkan memiliki peningkatan risiko hampir lima kali lipat.
Penting untuk dicatat bahwa penyakit radang usus tidak boleh disamakan dengan sindrom iritasi usus besar (IBS), yang tidak meningkatkan risiko seseorang terkena kanker usus besar.
Baca juga: 5 Cara Mengelola Gejala IBS (Sindrom Iritasi Usus Besar)
7. Radiasi
Menerima pengobatan radiasi ke perut, panggul, atau tulang belakang dapat meningkatkan risiko terkena kanker usus besar.
Inilah sebabnya mengapa Children's Oncology Group merekomendasikan bahwa jika Anda pernah mendapatkan terapi radiasi ke perut, panggul, tulang belakang, atau seluruh tubuh selama masa kanak-kanak, remaja, maupun dewasa muda, Anda harus diskrining untuk kanker kolorektal dimulai lima tahun setelah radiasi atau pada usia 30.