Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Hidung Meler ketika Makan Makanan Pedas?

Kompas.com - 26/08/2021, 09:03 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Banyak orang mengalami hidung meler saat makan makanan pedas.

Selain itu, ternyata ada beberapa kondisi yang menyebabkan hal ini terjadi.

Melansir dari Medical News Today, kemungkinan hal ini tidak berhubungan dengan jenis makanan, tetapi merupakan gejala dari sebuah kondisi lain.

Dalam dunia media, hidung meler disebut rhinorrhea.

Baca juga: Hobi Makan Pedas, Ini 4 Manfaat yang Akan Kamu Dapatkan

Seseorang mengalami hidung meler mungkin karena memiliki alergi makanan atau yang disebut sebagai rinitis alergi.

Namun, jika hidung seseorang berair tanpa alergi makanan, ini disebut rinitis gustatory, yang merupakan jenis rinitis non-alergi .

Gejala

Seseorang mungkin mengalami hidung meler dan gejala lain baik saat makan jenis makanan tertentu atau, dalam beberapa kasus, setelah makan makanan tersebut.

Hidung berair dapat disertai dengan gejala berikut:

  • perasaan tersumbat dan tersumbat di hidung
  • tetesan postnasal, atau lendir berlebih di bagian belakang tenggorokan
  • bersin
  • batuk

Penyebab

Beberapa orang mungkin mengalami hidung meler karena makanan yang mereka makan, alergi makanan, alergi musiman, dan penyebab lainnya. 

Berikut ini pembahasan mengenai beberapa penyebabnya.

Rinitis gustatory

Ketika hidung meler setelah makan tanpa gejala lain dari reaksi alergi yang terjadi, ini disebut sebagai rinitis gustatory.

Rinitis gustatory dialami banyak orang setelah mereka makan makanan panas atau pedas.

Ketika seseorang makan makanan ini, saraf yang disebut saraf sensorik trigeminal dirangsang sehingga menyebabkan hidung meler.

Seseorang dapat mencegah rinitis gustatory dengan menghindari makanan pemicu.

Baca juga: Mengapa Makanan Pedas Bisa Sebabkan Diare?

Rinitis alergi

Rinitis alergi adalah suatu kondisi yang mempengaruhi hingga 60 juta orang di Amerika Serikat.

Orang dapat mengalaminya secara musiman atau sepanjang tahun.

Biasanya, lingkungan dapat menjadi pemicu gejala, seperti tungau debu, serbuk sari, atau bulu hewan peliharaan.

Beberapa orang mungkin memiliki reaksi alergi semacam ini terhadap jenis makanan tertentu.

Rinitis alergi dapat menyebabkan gejala berikut:

  • hidung meler atau tersumbat
  • mata, mulut, tenggorokan, atau kulit gatal
  • mata kering
  • mata berair
  • bersin
  • kelelahan

Alergi makanan

Meskipun alergi makanan biasanya tidak menyebabkan pilek, alergi dapat menyebabkan hidung tersumbat dan gejala lain yang biasanya muncul dalam waktu 2 jam setelah makan makanan tertentu.

Alergi makanan yang parah bisa juga menyebabkan darurat medis.

Gejala alergi makanan dapat berkisar dari ringan hingga parah, dan mungkin termasuk:

  • hidung tersumbat
  • mengi, batuk, atau sesak napas
  • tenggorokan tercekat atau suara serak dan serak
  • gatal-gatal
  • kulit yang gatal
  • sensasi kesemutan atau gatal di mulut
  • pembengkakan wajah, termasuk bibir, wajah, lidah, dan tenggorokan
  • pembengkakan tubuh
  • pusing

Dalam kasus yang parah, alergi makanan dapat menyebabkan anafilaksis, yang merupakan reaksi alergi yang mengancam jiwa.

Pemicu alergi makanan yang umum meliputi:

  • kerang dan ikan lainnya
  • kacang tanah dan kacang pohon
  • telur
  • susu
  • gandum
  • kedelai

Baca juga: Buang Air Besar Berdarah setelah Makan Pedas, Kenapa Begitu?

Rinitis vasomotor

Rinitis vasomotor, juga disebut rinitis idiopatik, adalah jenis pilek yang tidak dipicu oleh alergen, tetapi oleh perubahan lingkungan dan fisik tertentu yang menyebabkan selaput hidung menjadi bengkak.

Pemicu yang dapat menyebabkan rinitis vasomotor meliputi:

  • bau tertentu, seperti parfum, asap rokok, dan tinta
  • perubahan cuaca, termasuk suhu, kelembaban, dan tekanan udara
  • perubahan hormonal
  • cahaya terang
  • perubahan emosi
  • makan makanan tertentu, seperti alkohol dan makanan pedas

Bersamaan dengan pilek, mereka yang menderita rinitis vasomotor mungkin mengalami gejala seperti:

  • penyumbatan
  • bersin
  • tetesan postnasal
  • sakit kepala
  • merasakan tekanan di wajah
  • batuk
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau