Di antaranya kebiasaan merokok, kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh, tekanan darah tinggi, diabetes, berat badar berlebih, jarang olahraga, faktor keturunan, sampai sering terpapar polusi lalu lintas.
Sementara itu, penyebab henti jantung mendadak utamanya adalah serangan jantung.
Selain itu, henti jantung bisa dipicu gangguan irama jantung (aritmia), kegagalan alat pacu jantung, tersedak, tenggelam, tersengat listrik, hipotermia, tekanan darah drop, penyalahgunaan narkoba sampai alkohol.
Baca juga: 13 Gejala Penyakit Jantung yang Kerap Tidak Disadari Pengidapnya
Melansir News Medical, gejala serangan jantung dan henti jantung cenderung berbeda meskipun sama-sama riskan.
Gejala serangan jantung meliputi:
Gejala penyakit terkadang sudah terasa dalam hitungan jam, hari, sampai minggu sebelum serangan jantung.
Sementara itu, gejala henti jantung di antaranya:
Berbeda dengan serangan jantung yang terkadang didahului sejumlah gejala, henti jantung bisa terjadi secara tiba-tiba atau tanpa peringatan.
Baca juga: Waspadai Serangan Jantung Saat Tidur, Begini Cara Mencegahnya…
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.