DNA merupakan faktor utama penentu tinggi badan seseorang.
Para ilmuwan telah mengidentifikasi lebih dari 700 gen berbeda yang menentukan tinggi badan.
Beberapa dari gen ini mempengaruhi lempeng pertumbuhan dan yang lain mempengaruhi produksi hormon pertumbuhan.
Rentang ketinggian normal berbeda untuk orang-orang dari latar belakang etnis yang berbeda.
Sekali lagi, ini ditentukan oleh DNA mereka.
Beberapa kondisi genetik juga dapat memengaruhi tinggi badan seseorang saat dewasa, termasuk sindrom Down dan sindrom Marfan .
Tubuh memproduksi hormon yang memerintahkan lempeng pertumbuhan untuk membuat tulang baru. Ini termasuk:
Jenis kelamin
Laki-laki cenderung lebih tinggi daripada perempuan.
Laki-laki juga dapat terus tumbuh lebih lama daripada perempuan.
Rata-rata, pria dewasa lebih tinggi 5,5 inci (14 cm) daripada wanita dewasa.
Berdasarkan Kementerian Kesehatan RI, orang Indonesia rata-rata memiliki tinggi 168 cm pada laki-laki dan 159 cm pada perempuan.
Baca juga: Memahami Tanda Pubertas Pada Anak Lelaki
Setelah seseorang melewati masa pubertas, lempeng pertumbuhan berhenti membuat tulang baru.
Mereka menyatu bersama dan orang itu berhenti tumbuh.
Artinya, ketika seseorang mencapai usia 18 tahun, mereka tidak dapat menambah tinggi badannya.
Mempraktikkan postur yang baik dan menjaga otot punggung dan inti tetap kuat dapat membuat seseorang berdiri lebih tegak dan tampak lebih tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.