Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Cara Menambah Tinggi Badan pada Anak dan Remaja

Kompas.com - 06/09/2021, 08:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

DNA merupakan faktor utama penentu tinggi badan seseorang.

Para ilmuwan telah mengidentifikasi lebih dari 700 gen berbeda yang menentukan tinggi badan.

Beberapa dari gen ini mempengaruhi lempeng pertumbuhan dan yang lain mempengaruhi produksi hormon pertumbuhan.

Rentang ketinggian normal berbeda untuk orang-orang dari latar belakang etnis yang berbeda.

Sekali lagi, ini ditentukan oleh DNA mereka.

Beberapa kondisi genetik juga dapat memengaruhi tinggi badan seseorang saat dewasa, termasuk sindrom Down dan sindrom Marfan .

Hormon

Tubuh memproduksi hormon yang memerintahkan lempeng pertumbuhan untuk membuat tulang baru. Ini termasuk:

  • Hormon pertumbuhan : Ini dibuat di kelenjar pituitari dan merupakan hormon yang paling penting untuk pertumbuhan. Beberapa kondisi kesehatan dapat membatasi jumlah hormon pertumbuhan yang dibuat tubuh, dan ini dapat memengaruhi tinggi badan. Anak-anak dengan kondisi genetik langka yang disebut defisiensi hormon pertumbuhan bawaan, misalnya, akan tumbuh pada tingkat yang jauh lebih lambat daripada anak-anak lain.
  • Hormon tiroid: Kelenjar tiroid membuat hormon yang mempengaruhi pertumbuhan.
  • Hormon seks: Testosteron dan estrogen sangat penting untuk pertumbuhan selama masa pubertas.

Jenis kelamin

Laki-laki cenderung lebih tinggi daripada perempuan.

Laki-laki juga dapat terus tumbuh lebih lama daripada perempuan.

Rata-rata, pria dewasa lebih tinggi 5,5 inci (14 cm) daripada wanita dewasa.

Berdasarkan Kementerian Kesehatan RI, orang Indonesia rata-rata memiliki tinggi 168 cm pada laki-laki dan 159 cm pada perempuan.

Baca juga: Memahami Tanda Pubertas Pada Anak Lelaki

Bisakah orang dewasa menambah tinggi badan?

Setelah seseorang melewati masa pubertas, lempeng pertumbuhan berhenti membuat tulang baru.

Mereka menyatu bersama dan orang itu berhenti tumbuh.

Artinya, ketika seseorang mencapai usia 18 tahun, mereka tidak dapat menambah tinggi badannya.

Mempraktikkan postur yang baik dan menjaga otot punggung dan inti tetap kuat dapat membuat seseorang berdiri lebih tegak dan tampak lebih tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau