Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar wanita hamil mengonsumsi berbagai makanan, termasuk sayuran hijau, daging, ikan, kacang-kacangan, produk susu yang dipasteurisasi, dan buah-buahan.
Baca juga: Punya Dampak Besar, Pahami Tanda Anak Alami Kekerasan Seksual
Tidur meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pada anak-anak dan remaja.
Selama tidur nyenyak, tubuh melepaskan hormon yang dibutuhkan untuk tumbuh.
Karena itu, mendapatkan tidur yang cukup memungkinkan pertumbuhan yang optimal.
Olahraga teratur juga penting untuk perkembangan fisik yang normal.
Bermain di luar atau berolahraga misalnya, bisa membuat tulang lebih sehat, lebih padat, dan lebih kuat.
Bayi dan anak-anak tumbuh terus-menerus.
Ini karena perubahan lempeng pertumbuhan di tulang panjang lengan dan kaki mereka.
Saat lempeng pertumbuhan membuat tulang baru, tulang menjadi lebih panjang, dan anak menjadi lebih tinggi.
Orang tumbuh paling cepat dalam 9 bulan pertama kehidupan, sebelum dilahirkan. Setelah lahir, pertumbuhan akan melambat.
Begitu seorang anak berusia 8 tahun, mereka akan tumbuh rata-rata 5,5 sentimeter (cm) per tahun.
Konon, remaja akan mengalami “percepatan pertumbuhan” sekitar masa pubertas.
Setelah ini, lempeng pertumbuhan berhenti membuat tulang baru dan orang tersebut akan berhenti tumbuh.
Baca juga: 7 Gejala Usus Buntu pada Anak yang Pantang Disepelekan
Tangan dan kaki berhenti tumbuh terlebih dahulu, lalu lengan dan kaki.
Area terakhir yang berhenti tumbuh adalah tulang belakang.
Karena proses penuaan yang khas, orang mulai kehilangan tinggi badan secara bertahap seiring bertambahnya usia.
Faktor-faktor berikut dapat mempengaruhi seberapa tinggi seseorang akan menjadi:
DNA