Penelitian lebih lanjut dalam populasi yang lebih luas diperlukan untuk mengonfirmasi mereka.
Tampaknya tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa ada hubungan langsung antara Covid-19 dan sensitivitas gigi.
Seseorang mengalami sensitivitas gigi ketika enamel, yang merupakan lapisan luar keras yang melindungi gigi, menjadi rusak atau melemah.
Beberapa gejala gigi sensitif antara lain:
Untuk kasus sensitivitas gigi yang ringan, seseorang dapat menggunakan pasta gigi khusus gigi sensitif.
Mereka juga dapat mencoba menggunakan sikat gigi ekstra lembut.
Jika gejalanya menetap, seseorang mungkin ingin berkonsultasi dengan dokter gigi.
Baca juga: Pentingnya Mengganti Sikat Gigi Setelah Sembuh dari Covid-19
Mulut kering, atau xerostomia, terjadi ketika air liur tidak mencukupi untuk menjaga kelembapan mulut.
Hal ini membuat sulit untuk memecah makanan, membersihkan partikel makanan dari mulut, dan menelan makanan.
Mulut kering mungkin merupakan gejala awal Covid-19 dan itu adalah salah satu gejala mulut paling umum yang dilaporkan oleh 108 orang dalam sebuah penelitian di The Lancet. Namun, alasannya masih belum jelas.
Penulis penelitian mengatakan bahwa mulut kering mungkin merupakan efek langsung dari virus SARS-CoV-2 yang menginfeksi dan merusak kelenjar ludah.
Ini juga dapat terjadi karena kebersihan mulut yang buruk atau sebagai efek samping dari pengobatan Covid-19.
Tanpa pengobatan, mulut kering dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi dan infeksi pada mulut.
Baca juga: 11 Cara Mengatasi Sakit Gigi di Malam Hari
Seperti infeksi virus lainnya, SARS-CoV-2 merusak sistem kekebalan dan membuat seseorang rentan terhadap kondisi sekunder lainnya.
Beberapa orang yang sembuh dari infeksi ini melaporkan mengalami sariawan di mulut mereka
Ulkus dapat berkembang sebagai bercak putih di lidah, gusi, atau langit-langit mulut.
Beberapa gejala lain termasuk:
Menurut National Health Service (NHS), sariawan cenderung sembuh dengan sendirinya dalam 1-2 minggu.
Seseorang harus berkonsultasi dengan dokter jika sariawan bertahan lebih dari 3 minggu karena ini bisa mengindikasikan infeksi oportunistik lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.