Penulis satu laporan kasus 2021 berspekulasi bahwa memiliki penyakit yang melemahkan seperti Covid-19 dapat berarti bahwa seseorang cenderung tidak mempraktikkan kebersihan mulut yang baik.
Hal ini memungkinkan plak gigi tumbuh sehingga meningkatkan risiko gingivitis.
Baca juga: Kapan Bayi Mulai Tumbuh Gigi?
Para peneliti juga menyarankan bahwa gusi berdarah mungkin merupakan gejala Covid-19.
Mereka mengamati bahwa gejala gingivitis berkurang setelah Covid-19 mereda.
Namun, temuan ini didasarkan pada penelitian terhadap tiga orang.
Penelitian lebih lanjut dalam populasi yang lebih luas diperlukan untuk mengonfirmasi mereka.
Tampaknya tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa ada hubungan langsung antara Covid-19 dan sensitivitas gigi.
Seseorang mengalami sensitivitas gigi ketika enamel, yang merupakan lapisan luar keras yang melindungi gigi, menjadi rusak atau melemah.
Beberapa gejala gigi sensitif antara lain:
Untuk kasus sensitivitas gigi yang ringan, seseorang dapat menggunakan pasta gigi khusus gigi sensitif.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.