KOMPAS.com - Kulit kusam merupakan perubahan warna yang terjadi akibat penuaan atau berbagai faktor lainnya yang dapat berdampak negatif bagi kesehatan.
Penyebab
Berdasarkan Healthline, terdapat penyebab umum dari kulit yang tampak kusam, antara lain:
Baca juga: 3 Masalah Kulit yang Sering Dialami Pasien Cuci Darah
- Penuaan
- Dehidrasi
- Memiliki kondisi medis seperti masalah pencernaan
- Efek samping obat-obatan tertentu
- Kurang tidur dan istirahat
- Penggunaan produk kulit dengan bahan kimia yang keras
- Stres psikologis
- Kulit kering
- Pola makan yang tidak seimbang
- Ketidakseimbangan hormon
- Kurangnya penggunaan pelembab
- Penumpukan sel kulit mati
- Merokok atau penggunaan tembakau
- Konsumsi alkohol
- Paparan sinar matahari yang berlebihan
Selain itu, perawatan kulit yang tidak tepat seperti tidak menghapus riasan sebelum tidur dan menggosok kulit dengan handuk kasar juga dapat menyebabkan kulit kusam.
Gejala
Menurut Emedi Health, kulit kusam dapat disertai dengan gejala berikut:
Gejala umum
- Warna kulit tidak merata
- Kekasaran di kulit
- Kurangnya elastisitas kulit
- Garis-garis halus
- Perubahan warna
- Kerutan
- Bintik-bintik penuaan
- Kering
- Rasa gatal
- Kantung mata menggelap
Baca juga: Manfaat dan Efek Samping Serum Vitamin C bagi Kesehatan Kulit
Gejala khusus
- Kelelahan
- Mual atau ketidaknyamanan perut
- Muntah
Meskipun bukan kondisi yang serius, kulit kusam yang tidak segera ditangani juga dapat menyebabkan komplikasi.
Oleh karena itu, segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami gejala di atas untuk menentukan penyebab kulit kusam dengan tepat.
Komplikasi
Kulit kusam dapat mengurangi rasa kepercayaan diri Anda akan penampilan. Selain itu, jika terjadi dalam waktu yang lama, kulit kusam dapat dikaitkan dengan komplikasi berikut:
- Kulit melepuh
- Infeksi jamur atau selulitis
- Demam
- Dehidrasi
- Kanker kulit
- Penuaan dini
Diagnosis
Seperti yang sudah disebutkan, kulit kusam dapat terjadi akibat penuaan maupun kondisi medis tertentu.
Melansir Emedi Health, diagnosis pada kulit kusam dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Baca juga: Minuman Kolagen untuk Kesehatan Kulit, Perlu atau Tidak?
- Pemeriksaan fisik, mendeteksi tanda-tanda penuaan
- Diskusi mengenai gejala dan riwayat kesehatan
- Tes darah dan urine
- Kolonoskopi
- Biopsi kulit
Perawatan
Dilansir dari Emedi Health, dokter mungkin akan menyarankan perawatan berikut untuk membantu meremajakan kulit dengan bergantung pada penyebabnya, antara lain:
- Resep obat, sebagai penghambat pompa proton dan histamin jika penyebab kulit kusam melibatkan gangguan pencernaan
- Resep krim kulit dengan kandungan tertentu dapat membantu mengobati bintik-bintik penuaan
- Regulator sel, meningkatkan produksi kolagen
- Terapi laser, membantu menghilangkan pigmentasi tanpa meninggalkan bekas luka pada kulit
- Terapi fotodinamik, membantu menghilangkan kerusakan kulit akibat sinar matahari dan menghilangkan bintik-bintik penuaan
- Terapi cahaya, membantu meratakan warna kulit dan mengatur deposisi kolagen
- Terapi penggantian hormon, dilakukan jika kulit kusam disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon
- Dermabrasi dan mikrodermabrasi, membantu menghilangkan sel-sel kulit mati dari permukaan kulit
- Suntikan seperti suntikan Botox dapat membantu memperbaiki tampilan kerutan dan lipatan sementara
Baca juga: Olahraga Bikin Kulit Lebih Sehat dan Bercahaya, Kok Bisa?
Pencegahan
Salah satu hal yang paling banyak ditanyakan tentang kondisi ini adalah bagaimana cara agar kulit tidak kusam.
Berdasarkan Healthline, berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko mengalami kulit kusam, yiatu:
- Selalu gunakan tabir surya, terutama jika beraktivitas di luar ruangan
- Menghapus riasan dan kotoran di kulit dengan lembut, terutama sebelum tidur
- Hindari penggunaan scrub yang kasar
- Hindari terlalu sering menggunakan air hangat untuk membersihkan kulit karena dapat menghilangkan minyak alami
- Gunakan produk kulit yang sesuai dengan kebutuhan seperti serum, masker, atau pelembap
- Rutin melakukan eksfoliasi
- Merangsang pertumbuhan kolagen dengan penggunaan retinoid
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.