Sebuah survei Common Sense 2015 menemukan bahwa remaja dapat menghabiskan sebanyak 9 jam setiap hari untuk online di media sosial mereka.
Banyak dari orang-orang ini khawatir bahwa mereka menghabiskan terlalu banyak waktu menjelajahi jejaring sosial.
Gelombang kekhawatiran ini menunjukkan bahwa media sosial dapat memengaruhi kesehatan mental penggunanya.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Kanada pada tahun 2017 mengonfirmasi temuan ini.
Mereka mencatat bahwa siswa yang menggunakan media sosial selama lebih dari 2 jam setiap hari jauh lebih mungkin menilai kesehatan mental mereka sebagai baik atau buruk daripada pengguna sesekali.
Studi lain tahun 2019 menunjukkan bahwa penggunaan media sosial dapat mengganggu siklus tidur.
Baca juga: Apa Dampak Ghosting bagi Kesehatan Mental
Tidur yang teratur dan berkualitas tinggi sangat penting untuk kesejahteraan dan bukti menunjukkan bahwa masalah tidur berkontribusi pada efek kesehatan mental yang merugikan, seperti depresi dan kehilangan ingatan.
Selain efek buruk pada tidur, media sosial dapat memicu terjadinya cyberbullying.
Dalam survei tahun 2020 terhadap lebih dari 6.000 individu berusia 10-18 tahun menemukan bahwa sekitar setengah dari mereka yang memiliki media sosial pernah mengalami cyberbullying.
Media sosial dapat memberi kesempatan kepada individu untuk memulai atau menyebarkan desas-desus berbahaya dan menggunakan kata-kata kasar yang dapat meninggalkan luka emosional yang bertahan lama bagi orang lain.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.